Mahasiswa Tersangka Teroris di Malang Berencana Serang Fasum-Kantor Polisi

Mulia Budi - detikNews
Senin, 30 Mei 2022 19:13 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (dok detikcom)
Jakarta -

Densus 88 Antiteror Polri menangkap mahasiswa tersangka teroris, IA, yang diduga mengumpulkan uang untuk narapidana teroris (napiter). Polisi menyebut keluarga IA tak mengetahui kegiatan pengumpulan uang tersebut.

"Kalau keluarganya bilang tidak mengetahui," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers di kantornya, Senin (30/5/2022).

Saat ini Polri masih mendalami jaringan terorisme yang terkait dengan IA. Dia menyebut IA telah berkomunikasi dengan terpidana teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan berencana menyerang fasilitas umum (fasum) serta kantor kepolisian.

"Saudara IA itu melakukan perbuatan dengan menyebar tentang kegiatan-kegiatan ISIS, tentang jaringan apa, belum diketahui, apakah yang bersangkutan adalah jaringan teroris seperti jaringan JAD ataupun jaringan JI," kata Ramadhan.

"Namun, yang bersangkutan melakukan komunikasi dengan salah satu terpidana teroris dari jaringan JAD dan pada saat komunikasi itu yang bersangkutan merencanakan perbuatan atau tindak pidana teroris ya melakukan amaliyah. Yang mereka sebutkan perbuatan amaliyah dengan melakukan penyerangan di tempat fasilitas-fasilitas umum dan di kantor-kantor kepolisian" imbuhnya.

Pengumpulan Dana untuk ISIS

Ramadhan menjelaskan IA menyampaikan dukungan kepada ISIS di grup salah satu media sosial. Kemudian, IA mengajak anggota grup tersebut mendukung ISIS dengan memberikan bantuan dana.

"Jadi dia menyampaikan dukungan ya bentuknya dia menyampaikan dukungan, pertama dukungan terhadap organisasi ISIS, kemudian mengajak di grup tersebut ya di group salah satu medsos untuk mendukung kegiatan ISIS dengan memberikan bantuan dana," ujarnya.

Dia mengatakan dana yang terkumpul digunakan untuk kegiatan terorisme. Dia menyebut kegiatan terorisme tidak hanya berupa pelatihan fisik.

"Nah bantuan-bantuan dana ini tentu digunakan untuk kegiatan-kegiatan teroris. Kegiatan teroris itu kan bukan hanya fisik saja, tapi memberikan bantuan misalnya untuk pemberangkatan kelompok anggota," ujarnya.

"Kemudian untuk pemberangkatan untuk pelatihan fisik atau pelatihan militer juga bisa untuk pembelian senjata. Jadi pengumpulan dana itu bisa dilakukan untuk kegiatan teroris apa saja," lanjutnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Penculik 12 Anak Klarifikasi soal Eks Teroris dan Murid Bahar:






(jbr/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork