Airlangga mengatakan masih mengingat pertemuannya dengan Buya Syafii pada 19 Juni 2021 lalu. Saat itu ia berkesempatan silaturahmi ke kediaman Buya Syafii.
"Saya selalu ingat pesan beliau, saat ini Indonesia sedang krisis negarawan. Sejak pertemuan itu, saya bertekad Golkar akan lebih banyak mencetak kader yang bakal menjadi negarawan di masa mendatang," tutur Airlangga dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).
Menko Perekonomian itu mengaku sangat kehilangan sosok yang jadi panutan masyarakat Indonesia itu. Bukan hanya seorang negarawan, Buya Syafii juga sosok orang tua bagi generasi penerus bangsa ini.
"Wejangannya, nasihatnya, dan kritik-kritiknya, akan kami rindukan. Saya mewakili seluruh kader Golkar di seluruh nusantara menyampaikan duka mendalam, dan mendoakan agar Buya Syafii mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin," ujar Airlangga.
Saat bertemu dengan Buya Syafii tahun lalu, Airlangga sempat menyerahkan paket bantuan perlengkapan kesehatan untuk Buya Syafii. Keduanya bertemu di tengah kunjungan kerja Airlangga di Yogyakarta.
Sebagai informasi, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu sempat mengalami sesak napas. Pada Sabtu (11/4), Buya Syafii Maarif dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman, Yogyakarta, untuk mendapatkan perawatan. Lalu pada Jumat (27/5) pukul 10.15 WIB, Buya Syafii tutup usia dan akan dimakamkan di pemakanan Muhammadiyah di Kulon Progo, Yogyakarta. (ncm/ega)