Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Tahfizhul Qur'an (PPTQ) Daarul Fath, Pengging, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah mengikuti 'Dirosah Kebangsaan', Kamis (26/5). Acara ini mengusung tema pesantren sebagai salah satu pilar penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Dalam Dirosah Kebangsaan tersebut, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW), Kasat Binmas Polres Boyolali, AKP Maryanto dan Danramil Teras Kapten Dwi Supriyanto memberikan pemaparan tentang nilai-nilai kebangsaan kepada para santri.
HNW mengatakan peserta Dirosah Kebangsaan merupakan generasi muda calon penghafal Al Qur'an. Sebagai generasi muda, para santri itu akan menjadi pelanjut, penerus, dan pengganti ulama, kiai, dan ustaz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka juga akan menjadi generasi penerus bangsa," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (26/5/2022).
Alumni Pondok Pesantren Gontor ini juga menjelaskan sejarah terkait peran yang telah dilakukan oleh pesantren, ulama, kiai, dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa di tengah keberagaman. Ia berharap teladan yang diwariskan oleh mereka tetap dirawat, dijaga, dan diteruskan oleh para santri dan santriwati.
Untuk itu, HNW mengimbau agar generasi muda mengamalkan ajaran Al Qur'an tentang menghormati keberagaman umat manusia di samping belajar dan menghafalkannya.
Menurutnya, keberagaman suku, agama, bahasa, dan perbedaan lainnya perlu dipahami dan dimengerti oleh para santri dan santriwati.
"Sebagai umat Islam kita wajib bekerja sama dengan kelompok manapun. Kita perlu bekerja sama dalam kebaikan dan kebajikan yang tidak melanggar hukum," tambahnya.
Ia menyebutkan keberagaman perlu diharmonisasikan, bukan justru menjadi sarana untuk memecah belah, atau saling adu domba. Oleh karena itu, ia meminta santri mangamalkan ayat-ayat di dalam Al Qur'an tentang keberagaman.
"Dari sinilah, pesantren akan menjadi pilar yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.
HNW pun mengakui keberadaan pondok pesantren di Indonesia dari waktu ke waktu semakin mendapat posisi yang baik dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bahkan, banyak alumni pesantren diterima di berbagai perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri.
"Saya mendengar alumni PPTQ Daarul Fath ada yang diterima di fakultas kedokteran," katanya.
Tak hanya itu, ia juga pondok pesantren berperan strategis di masyarakat sehingga kerap dalam sosialisasi, termasuk Sosialisasi Empat Pilar MPR.
"Sosialisasi yang dilakukan oleh MPR direspon baik oleh pesantren," tuturnya.
"Nah, hari ini kita bekerja sama dengan PPTQ Daarul Fath untuk sosialisasi nilai-nilai kebangsaan," pungkasnya.
(akd/ega)