PKB Sepakat dengan Gus Yahya soal NU Tak Boleh Jadi Senjata Politik

PKB Sepakat dengan Gus Yahya soal NU Tak Boleh Jadi Senjata Politik

Matius Alfons - detikNews
Senin, 23 Mei 2022 18:16 WIB
Jazilul: Santri Sejak Dulu Jiwa dan Raganya Diperlukan Masyarakat!
Waketum PKB Jazilul Fawaid (Dok. MPR RI)
Jakarta -

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya kembali menegaskan NU tidak boleh menjadi senjata politik semua partai dalam kontestasi pemilu. PKB mendukung arahan Gus Yahya tersebut.

"Kami setuju, NU tetap menjadi perekat agama dan kebangsaan, seperti yang menjadi misi politik PKB selama ini, jalan politik rahmatan lil alamin," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid saat dihubungi, Senin (23/5/2022).

Jazilul mengaku tidak khawatir atas pernyataan Gus Yahya lantaran PKB merupakan satu-satunya partai berbasis Islam terbesar di Indonesia. Dia juga menyebut PKB justru terbuka bagi semua ormas agama, suku, budaya, dan adat istiadat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hemat saya, saat ini PKB satu satunya partai ahlusunnah wal jamaah di parlemen dan menjadi partai berbasis Islam terbesar di Indonesia. PKB partai terbuka bagi semua ormas agama, kelompok suku, budaya, dan adat istiadat," ucapnya.

Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom)Ketua DPP PKB Daniel Johan/Wasekjen PKB Daniel Johan (Gibran/detikcom)

Senada dengan Jazilul, Ketua DPP PKB Daniel Johan setuju dengan arahan Gus Yahya terhadap warga NU. Dia menyebut justru warga NU-lah yang selama ini menjadikan PKB alat politik.

ADVERTISEMENT

"PKB menghargai dan setuju dengan kebijakan tersebut, karena memang PKB itu yang menjadi alat politik warga NU dan bukan sebaliknya," ujarnya.

Simak pernyataan Daniel Johan selengkapnya di halaman berikutnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi IV DPR ini menjelaskan hubungan antara PKB dan NU terbentuk alami. Menurutnya, NU-lah yang justru pertama kali membentuk PKB.

"Santri dan nahdliyin adalah kekuatan organik PKB yang sangat nyata dan solid, sejak pertama kali PKB dilahirkan hingga saat ini, itu semua karena yang melahirkan PKB adalah langsung dari para kiai sepuh NU," jelasnya.

"Hingga saat ini dan sampai kapan pun doa dukungan dan amanah para kyai akan menjadi pegangan PKB, jadi menyatunya PKB dengan nahdliyin menjadi sesuatu yang sangat alami, menjadi kekuatan etis kultural antara orang tua dan anak," lanjut dia.

Gus Yahya Tegaskan PBNU Tak Boleh Jadi Senjata Politik

Untuk diketahui, Gus Yahya kembali menekankan PBNU tidak boleh dijadikan alat politik menjelang Pemilu 2024. Gus Yahya menekankan itu berlaku untuk semua partai tanpa terkecuali.

"Cuma, saya ingin sampaikan di sini bahwa kita tidak mau, kita mohon jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU. Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik, tidak. NU ini untuk selalu bangsa," kata Gus Yahya kepada wartawan di kantor PBNU, Senin (23/5)

Gus Yahya menegaskan larangan itu tidak hanya berlaku bagi PKB, tapi juga seluruh partai. Dia beralasan pemanfaatan NU sebagai alat kompetisi politik tidak sehat.

"Semuanya, untuk semua partai, jadi NU itu ndak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik. Karena kalau kita biarkan terus-terus begini ini tidak sehat," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(maa/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads