Kisah Feli, Bayi dengan Atresia Bilier yang Menanti Donor Hati

Kisah Feli, Bayi dengan Atresia Bilier yang Menanti Donor Hati

Nada Celesta - detikNews
Minggu, 22 Mei 2022 12:51 WIB
Jakarta -

Dunia bak runtuh saat kedua orang tua Serafina Felicia Amela (Feli) mengetahui sang anak menderita atresia bilier. Namun, mereka seakan terjebak di jalan buntu dalam usaha menuju kesembuhan Feli.

Atresia bilier yang diderita Feli adalah kondisi pada bayi di mana saluran empedu tertutup atau tidak ada sama sekali. Hal ini bisa mengarah ke kegagalan hati. Ciri-ciri pengidap atresia bilier antara lain adalah badan yang menguning, urin pekat, tinja berwarna putih, dan penurunan berat badan.

Setelah mengetahui keadaan Feli, orang tuanya membawa Feli dari Kalimantan ke Jakarta untuk mendapatkan pengobatan. Meninggalkan pekerjaan dan kehidupan di daerah asal, kini ketiganya tinggal di rumah singgah Yayasan Rumah Satu Hati dengan harapan menemukan solusi untuk Feli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yayasan Rumah Satu Hati merupakan yayasan yang bergerak pada gangguan hati pada anak. Kegiatan yang dilakukan mencakup sosialisasi, edukasi, serta pendampingan orang tua dan anak dengan gangguan hati.

"Sebelum berobat kesini memang berobat alternatif aja sih, Mbak. Kepikirannya cuman bisa ke Jakarta aja, walaupun kami nggak mikir biayanya dari mana," kenang Sarina, ibu Feli, saat ditemui tim detikcom di Yayasan Rumah Satu Hati.

ADVERTISEMENT

Hari demi hari telah terlewati dan kini Feli telah menginjak usia 1 tahun 8 bulan. Namun, titik terang kesembuhannya belum juga terlihat. Saat ini, persoalan yang sedang dihadapi adalah ia belum bisa melakukan transplantasi hati kendati tidak adanya donor.

Atresia bilier tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan. Namun, jika terdeteksi sebelum 100 hari setelah kelahiran, terapi obat dan operasi Kasai bisa dilakukan.

Operasi Kasai atau tindakan bedah untuk membuat empedu mengalir dengan baik. Namun, pada akhirnya transplantasi hati adalah tindakan yang paling bisa meningkatkan taraf hidup penderita atresia bilier.

Pendonor hati untuk anak atresia bilier biasanya adalah ibunya sendiri. Hal ini menimbang beberapa aspek, mulai dari kedekatan emosional, kesehatan, dan lain-lain.

Namun, Feli tidak bisa mendapat donor hati dari kedua orang tuanya. Sebab, sang ibu memiliki golongan darah yang berbeda dengannya, sedangkan sang ayah menunjukkan hasil screening reaktif hepatitis. Sehingga, kini mereka hanya bisa mengandalkan donor hati dari orang lain.

Ketua Umum Yayasan Rumah Satu Hati, Hery, menuturkan sulitnya mendapat donor hati di Indonesia. Katanya, "Kesulitannya di Indonesia itu tidak adanya bank organ. Selain itu, banyak yang gagal jadi donor karena alasan kesehatan, misalnya hepatitis. Banyak juga yang belum tahu kalau donor hati itu hatinya hanya dipotong saja, lalu nanti bisa beregenerasi lagi."

Sarina sendiri sudah pernah mengatakan keinginan untuk tetap mencoba donorkan hatinya. Namun, permohonan tersebut tidak dapat dipenuhi dokter karena resikonya yang terlalu besar.

"Seandainya bisa berbeda golongan darah, saya siap kok, menjadi pendonor untuk Feli. Apapun resikonya, saya lakukan. Asalkan bisa meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik," tutur Sarina.

Akibat fungsi hati yang terus memburuk, anak dengan atresia bilier yang tak melakukan transplantasi hati umumnya bertahan hidup 1-2 tahun. Di usianya yang sudah menginjak 1 tahun 8 bulan, Feli bagai hidup dikejar-kejar waktu.

"Harapannya Feli bisa melakukan transplantasi hati, berharap ada orang baik yang mau secara sukarela mendonorkan sebagian hatinya untuk Feli. Kalau misalkan ada, kami sangat berterima kasih sekali,Kalau dia (Feli) bisa berbicara, dia pasti bilang 'Ma, Ayah, aku ingin sembuh. Tolong aku, selamatkan aku,' seperti itu," ucap Sarina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads