.webp)
Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan menemui Menteri Kebudayaan Qatar Sheikh Abdulrahman bin Hamad bin Jassim al Thani. Dalam pertemuan ini, Ridwan menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra dalam ajang Year of Culture (YOC) 2023 atau Tahun Kebudayaan 2023.
Pertemuan itu berlangsung pada Senin (16/5). Diketahui setiap tahun Qatar memilih negara-negara yang memiliki reputasi besar di bidang kebudayaan untuk menjadi negara mitra YOC.
 Foto: Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan bersama Menteri Kebudayaan Qatar Sheikh Abdulrahman bin Hamad bin Jassim al Thani (Dok KBRI Qatar) |
Baca juga: Menyongsong Tahun Kebudayaan Indonesia-Qatar |
Negara-negara seperti Brazil, Jepang, India dan RRT adalah di antara yang pernah menjadi negara mitra Qatar dalam menggelar YOC. Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang akan menjadi negara mitra dalam ajang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"YOC adalah momentum penting bagi kerjasama Indonesia-Qatar. Bagi Indonesia, YOC bukan hanya menyangkut kerjasama kebudayaan, tetapi ia juga harus memiliki efek rembes ekonomi," kata Ridwan Hassan dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).
Ridwan mengatakan kegiatan YOC akan berlangsung selama setahun penuh dan berisi puluhan kegiatan di bidang film, fashion, pendidikan, olahraga sampai pertukaran pemuda.
"Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya akan digelar di Qatar tetapi juga di Indonesia," tambah Ridwan.
Sementara itu, Menteri kebudayaan Qatar Sheikh Abdulrahman bin Hamad bin Jassim al Thani menyampaikan rasa bangganya dapat bermitra dengan Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah negara besar dengan potensi yang besar di bidang kebudayaan.
"Indonesia dan Qatar sama-sama memiliki modalitas yang besar dalam mempromosikan kebudayaan-kebudayaan yang luhur kepada dunia," tutur Sheikh Abdulrahman bin Hamad bin Jassim al Thani.
Qatar memiliki perhatian sangat besar di bidang Kebudayaan. Negara ini pada Februari 2022 bahkan membentuk Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari Kementerian Olahraga.
Qatar sangat sadar bahwa melalui diplomasi kebudayaan yang kuat, daya tawar dan reputasinya sebagai negara yang modern namun teguh memegang nilai-nilai lokal akan tetap terjaga dan terus meningkat di masa depan.
(zap/dhn)
