Makam bupati ke-3 Lebak Prawira Nata Koesoemah di area Stasiun Rangkasbitung, Lebak, akan dipindahkan. Pasalnya, makam tersebut berada di lahan milik PT KAI yang akan dilakukan perluasan stasiun.
Pihak keluarga bernama Erwan Nurhadi mengatakan makam itu milik kakek buyutnya bernama Prawira Nata Koesoemah yang meninggal sekitar 2 abad lalu. Rencana pemindahan makam pun telah disetujui pihak keluarga.
"Kita dari pihak keluarga setuju, nggak masalah. Harusnya dipindahkan hari ini, kalau melihat dari rundown acaranya harinya. Tapi, karena harus dihadiri MUI tapi lagi musda jadi di-pending. Jadi pindah, hari saja yang digeser," kata Erwan kepada awak media di lokasi, Selasa (17/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pemindahan makam akan dilakukan pada Rabu (18/5) besok. Makam tersebut akan dipindah ke makam keluarga yang berada di Kampung Jaura, Rangkasbitung.
"Akan dimakamkan (dipindahkan) di tanah wakaf keluarga, lokasinya di Jaura, Jalan Siliwangi. Kemungkinan dipindahkan sama istrinya yang sebelahnya di situ," tuturnya.
Dia mengaku mengetahui kakek buyutnya pernah menjabat Bupati Lebak dari silsilah keluarga. Dari situ diketahui, kakek buyutnya dimakamkan di Desa Sukarakyat, Muara Ciujung Timur, atau di dalam area stasiun.
"Sejak kecil, ibu selalu mengajak ziarah ke sini (makam bupati). Dulu disebutnya Mbah Barangbang, ketika diselidiki ternyata itu Bupati Lebak Ketiga, Prawira Nata Koesoema. Jadi berbicara histori, kita dari kecil dikenalkan kalau ini makam buyut kita," jelasnya.
Pantauan di lokasi, makam Bupati Lebak ketiga juga dikeramatkan oleh warga setempat. Ada dua makam yang posisinya berdekatan. Kedua makam tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Pada satu sisi makam, batu nisannya dibalut oleh kain berwarna putih.
Selain dua makam itu, di lokasi yang sama ada makam lain. Makam itu sudah rata oleh tanah. Hanya ada batu nisan yang sudah dipinggirkan. Jika diperhatikan, rata-rata material nisan berbahan batu. Salah satu nisan itu bahkan mempunyai ukiran berbahasa Arab. Ukirannya membentuk sebuah kalimat 'Sumedang Larang'.
Simak penjelasan PT KAI pada halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Polisi Tangkap 3 Pelaku Spesialis Pencuri Rel Kereta Api di Cianjur':
Sementara itu, Camat Rangkasbitung Yadi Basari Gunawan membenarkan bahwa makam tersebut merupakan makam Bupati Lebak ketiga. Katanya, dokumen yang dibawa pihak keluarga sesuai dengan dokumen yang dimiliki Pemkab Lebak.
"Mereka tadi datang mengaku sebagai pihak keluarga, mereka juga membawa dokumen pendukung seperti silsilah keluarga. Ketika kami cek ternyata data itu sama dengan yang dimiliki Pemkab Lebak," kata Yadi.
Yadi juga membenarkan bahwa makam tersebut harus dipindahkan lantaran terdampak pada perluasan lahan.
"Jadi ada rencana stasiun akan dibesarkan. Nah lokasi makam itu terdampak karena berada di area stasiun," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa membenarkan bahwa Stasiun Rangkasbitung akan diperluas. Makam yang berada di area stasiun pun diminta untuk dipindahkan.
"Sebelum direlokasi kami melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan pemerintah wilayah setempat. Terakhir sih sudah ada surat rencana relokasi makam, artinya sudah ada persetujuan sampai pihak kecamatan (relokasi)," kata Eva.