BPBD Jawab soal Korban Gempa Pandeglang 5 Bulan Tinggal di Tenda

ADVERTISEMENT

BPBD Jawab soal Korban Gempa Pandeglang 5 Bulan Tinggal di Tenda

Aris Rivaldo - detikNews
Selasa, 17 Mei 2022 17:54 WIB
BPBD Pandeglangmemberi penjelasan soal warga Pandeglang tinggal 5 bulan di tenda pengungsian usai rumahnya rusak diguncang gempa Pandeglang pada awal tahun. (dok Istimewa)
BPBD Pandeglang memberi penjelasan soal warga Pandeglang tinggal 5 bulan di tenda pengungsian usai rumahnya rusak diguncang gempa Pandeglang pada awal tahun. (dok Istimewa)
Pandeglang -

Sudirman (60) bersama keluarga masih tinggal di tenda pengungsian usai rumahnya rusak diguncang gempa Pandeglang pada awal tahun. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang memastikan rumah Sudirman tercatat dalam rencana perbaikan.

"Kita masih dalam proses pengusulan ke BNPB," kata Sekretaris BPBD Pandeglang Rahmat Zultika saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (17/5/2022).

Dia mengatakan saat ini BPBD Pandeglang masih melakukan tahap verifikasi ke BNPB RI.

Rahmat mengatakan pekan depan akan ada rapat pleno dengan beberapa OPD terkait. Nantinya hasil pleno tersebut akan ditandatangani Bupati Pandeglang.

"Ini akan di rapat plenokan dengan mengundang 30 kecamatan terdampak, dinas terkait, Perkim provinsi, Bappeda provinsi sama BPBD provinsi. Nanti akan ditandatangani bersama dan di SK kan oleh Bupati," ungkapnya.

Rahmat memastikan Sudirman, yang merupakan warga Kecamatan Munjul, sudah masuk usulan program bantuan rumah dengan kondisi rusak berat.

"Ya hanya saja kan sekarang proses verifikasinya masih sedang berjalan dan kami pun berharap agar bisa terealisasi," katanya.

Dalam bencana gempa bumi tersebut, BPBD Pandeglang mencatat ribuan rumah rusak dalam kejadian gempa bumi dengan magnitudo 6,6. Sebanyak 155 rumah masuk kategori rusak berat, 1.531 rusak ringan, dan 521 rusak sedang.

Warga 5 Bulan Tinggal di Tenda Pengungsian

Diketahui sebelumnya, Sudirman harus tinggal di tenda pengungsian bertulisan 'Kemensos' selama 5 bulan. Ia bersama keluarganya hanya bisa pasrah dan berharap bantuan dari pemerintah segera terealisasi untuk pembangunan rumah baru.

Untuk membangun rumah baru, dia terkendala biaya karena penghasilannya sebagai buruh harian lepas hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Sudirman mengatakan pemerintah pernah menjanjikan bantuan rumah. Tapi, menurutnya, sudah berbulan-bulan belum ada bantuan sama sekali.

"Sampai dengan sekarang, sudah hampir 5 bulan pascagempa belum juga ada realisasi," kata Sudirman.

(jbr/jbr)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT