Politikus PDIP Adian Napitupulu terlibat dalam perdebatan panas dengan Politikus Fahri Hamzah. Perdebatan itu diawali dari cuitan Fahri di akun Twitternya terkait 'pesan untuk generasiku'.
Lantas seperti apa cuitan Fahri Hamzah?
![]() |
Dirangkum detikcom, Minggu (15/5/2022), Fahri Hamzah sebelumnya mencuitkan 6 poin pandangannya terkait kebebasan dan penguasa. Fahri tidak menyebut untuk siapa cuitannya itu, tapi membalas sebuah akun yang mengunggah foto Adian dan rekan separtainya, Budiman Sudjatmiko.
"Pesanku pada generasi ku!: 1. Jangan biarkan kebebasan terancam. 2. Jangan biarkan rakyat sakit dan menderita. 3. Jangan biarkan penguasa menganiaya. 4. Jangan biarkan pengusaha mengatur Negara. 5. Jangan jadi corong penguasa! 6. Bantu dan lindungi mahasiswa dan oposisi!" cuit Fahri Hamzah pada 7 Mei lalu.
Adian Bereaksi
Adian lantas bereaksi terhadap cuitan Fahri Hamzah meski dia tidak mengetahui untuk siapa cuitan itu ditujukan. Dia menyebut hal itu harus direspons karena cuitan itu menyertakan foto dirinya dan Budiman Sudjatmiko.
"Terima kasih untuk Fahri Hamzah yang telah memberi pesan pada generasinya. Saya tidak tahu pesan itu untuk semua yang segenerasi atau hanya untuk saya dan Budiman saja, karena foto yang ada dalam twit nya (7 Mei 2022 pukul 20.44 WIB) hanya foto saya dan Budiman bukan foto orang banyak. Saya melihat pesan itu seperti mempertanyakan komitmen perjuangan, komitmen kerakyatan pada saya dan Budiman setelah 24 tahun reformasi. Jika demikian, izinkan saya menjawab itu dengan sedikit berbagi cerita pada Fahri," kata Adian dalam keterangan tertulis.
Adian Beberkan Perjuangannya
Adian menyinggung ketika dia masih di jalan memperjuangkan sejumlah hak masyarakat tahun 1999, sementara Fahri sudah berada di MPR. Adian bercerita tentang penyegelan kantor pengacaranya hingga dirinya dipukuli di jalanan. Adian menyebut dirinya sudah berbeda jalan dengan Fahri dan tidak pernah usil dengan Fahri terkait hal itu.
"Fahri, kita beda pilihan, beda jalan dan yang saya pilih adalah jalan yang sulit, menyakitkan dan tidak menyenangkan, walau demikian toh saya tidak pernah usil mengkritik dan mempertanyakan pilihan politik masing-masing orang, termasuk mengkritik Fahri saat itu sedang menikmati kursinya sebagai anggota DPR RI," kata Adian.
Adian juga menyinggung ketika kasus Trisakti 1998 dihentikan oleh DPR. Dia menyebut Fahri berada di kursi Pimpinan Komisi III DPR saat itu.
Menurutnya, sebagai aktivis 1998, Fahri bisa melawan penghentian kasus tersebut. Namun dia memahami kalau keputusan penghentian kasus itu bukan hanya di Fahri saja.
"Saya kecewa tapi juga tak menghakimi Fahri walau sebagai pimpinan Komisi III tentunya Fahri bisa berusaha melawan penghentian penyidikan itu bukan?" ujarnya.
Lihat juga video 'Debat Panas Fahri Vs Andre soal Isu Amplop Hingga Golf di DPR':
Selengkapnya di halaman berikut