Panglima Keamanan Kraton Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Bambang Fadli menegaskan pihak kraton mendukung keputusan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Pemilihan Kaltim sebagai IKN diharapkan bakal melestarikan kearifan lokal masyarakat setempat.
"Kami selaku Panglima Keamanan Kraton Kukar Ing Martadipura pada intinya bangga dan patuh sepenuhnya menjalankan titah dan keputusan Sultan Kukar Ing Martadipura XXI, H. Adji Zainal Arifin, yang mendukung kepindahan IKN ke wilayah Kaltim," kata Adji dalam keterangan tertulis, Minggu (15/5/2022).
Adji berharap kepindahan IKN Nusantara ke wilayah Penajam Paser Utara (PPU) dan Kukar akan melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal Kukar, seperti Tari Ganjur dan Tari Topeng, serta keberadaan cagar budaya Kraton Kukar Ing Martadipura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menjunjung tinggi semangat toleransi dan keragaman budaya di Kukar. Semoga pembangunan IKN Nusantara bisa memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kaltim, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Kraton Kukar Ing Martadipura," tutur Adji.
Dukungan terhadap pembangunan IKN Nusantara di Kaltim juga dinyatakan Ikatan Keluarga Toraja (IKAT) PPU. Ketua IKAT PPU Anthonius mengatakan pembangunan IKN Nusantara merupakan sarana pemerintah meratakan pembangunan yang selama ini terkonsentrasi di Jawa. Anthonius meyakini dalam pelaksanaannya nanti, pembangunan tidak hanya berlangsung di kawasan IKN Nusantara, tetapi juga di daerah-daerah penyangga.
"Tentu saja pembangunan IKN Nusantara akan membawa dampak positif, tidak hanya di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN tetapi juga di wilayah penyangga di sekitarnya. Karena tidak mungkin sebuah ibu kota bisa tumbuh bila tidak mendapat dukungan infrastruktur yang luas di sekitarnya," papar Anthonius.
Pembangunan IKN dan wilayah sekitar yang masif, lanjut Anthonius, akan bisa mengurangi ketimpangan pembangunan di daerah baik dalam sektor infrastruktur, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga pariwisata.
Anthonius juga berharap pemerintah memperhatikan pemberdayaan masyarakat lokal di Kaltim. Terutama dalam mewujudkan IKN Nusantara sebagai kota hutan yang canggih atau smart-forest-city.
"Konsep smart-forest-city ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Kalimantan, yang memang menginginkan ekosistem lingkungan hutan dijaga, dan kearifan lokal dilestarikan. Karena itu, masyarakat Kaltim layak dilibatkan di dalam proses pembangunan IKN Nusantara ini," ujar Anthonius.
Lihat juga video 'Ada Rp 30 T untuk IKN, Ini Rincian Prioritas Belanja Negara 2023':