Hanya 34% responden yang mengetahui Indonesia memegang presidensi KTT G20 pada tahun ini. Sementara 66% mengaku tidak tahu. Hasil itu berdasarkan survei Indikator Politik terbaru soal awareness masyarakat terkait penyelenggaraan forum internasional KTT G20 di Indonesia.
Survei ini dilakukan pada 5-20 Mei 2022 dengan total 1.228 responden. Sampel diambil secara acak melalui telepon seluler. Sementara margin of error survei ini 2,9% dengan tingkat kepercayaan 92%.
Baca juga: Tantangan Indonesia Jadi Juru Damai |
Kepada responden yang mengaku tahu Indonesia sebagai ketua presidensi G20, mereka ditanya apakah setuju jika Indonesia tetap mengundang Rusia di tengah penolakan Barat imbas perang Rusia dan Ukraina. Hasilnya, sebanyak 75% menyatakan setuju, dengan rincian sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sangat setuju 14,7%
Setuju 60,3%
Kurang setuju 14,0%
Tidak setuju sama sekali 3,2%
Tidak setuju 7,7%
"Jadi keberatan dari negara-negara seperti Amerika, Australia, Inggris dan Eropa itu tidak diikuti oleh publik di Indonesia," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (15/5/2022).
Selanjutnya, dari kelompok 34% responden yang tahu G20 tadi, sebanyak 54,5% menyatakan setuju Indonesia tetap menghadirkan kedua negara yang berperang yakni Rusia dan Ukraina. Sementara sebanyak 19,2% responden menyatakan kurang setuju jika Indonesia mengundang kedua negara tersebut dalam forum internasional G20.
"Langkah dari pemerintah baik Presiden Jokowi atau Menlu kan begitu, ya, dua-duanya diundang untuk mengurangi damage terutama di kalangan negara Barat yang menentang kehadiran Rusia. Ternyata warga kita sukanya begitu, jadi main tengah-tengah aja," papar Burhanuddin.
Senada dengan hal itu, mayoritas responden menyatakan setuju terkait sikap pemerintah RI yang tetap kukuh mengundang kedua negara itu di G20. Dari seluruh responden yang mengetahui G20, sebanyak 60% mendukung sikap Jokowi tersebut.
"Jadi sikap pemerintah kita terkait dengan perang Rusia dan Ukraina itu disetujui oleh sebagian besar warga, terutama bagi yang mengetahui bahwa Indonesia adalah ketua presidensi (KTT G20)," katanya.
Simak Video: Jokowi Undang Putin dan Zelensky ke KTT G20 di Bali