.webp)
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menilai penyelenggaraan layanan publik dalam rangka mudik dan arus balik 2022 sangat baik. Dia mengatakan langkah-langkah Pemerintah dan jajarannya membawa dampak yang positif.
"Jadi untuk kebijakan penyelenggaraan pelayanan publik di dalam rangka mudik Lebaran, saya melihat pemerintah mengambil langkah sangat baik. Cukup memberikan dampak positif," kata Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, kepada wartawan pada Kamis (12/5/2022).
Dia berharap strategi mengatur arus mudik dan balik kemarin dapat dikembangkan lagi tahun depan, sehingga masyarakat dapat merasakan pelayanan yang semakin baik. Semisal, katanya, layanan transportasi udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira mungkin memang langkah strategi yang sudah diterapkan di tahun 2022 ini perlu dikembangkan. Misalnya yang sekarang ini, yang agak macet itu di penerbangan. Jumlah pesawat, maskapai berkurang sehingga tidak bisa memenuhi tuntutan masyarakat yang mengambil pilihan naik pesawat," ucap Najih.
"Dengan pandemi ini kan banyak maskapai yang collapse sehingga tidak bisa memenuhi jatah jumlah pesawat yang bisa terbang," imbuh dia.
Najih melihat kebijakan rekayasa lalu lintas one way, contraflow dan ganjil-genap yang bertujuan menjaga kondusivitas lalu lintas di jalan tol telah terlaksana dengan maksimal. Najih mengaku, sambil mudik ke Jawa Timur, dia juga melakukan pengamatan terkait rekayasa lalu lintas.
"Policy untuk one way arus mudik maupun arus balik yang digunakan oleh pihak kepolisian dan jajarannya, di dalam rangka menjaga arus lalu lintas itu baik, dapat dilaksanakan dengan maksimal," ungkap Najih.
"Ini yang saya lihat sekarang, alhamdulillah cukup baik dan lancar policy yang dilaksanakan. Saya kebetulan mudik balik daerah dengan jalur darat, dengan maksud ingin mengamati dalam konteks pelaksanaan pelayanan ini dan ternyata saya merasakan cukup baik," tutur dia.
Najih kemudian berpendapat menurunnya angka kecelakaan lalu lintas pada momen mudik Lebaran 2022, menjadi bukti Pemerintah dan jajarannya berupaya maksimal dalam menjaga situasi di jalan. Oleh sebab itu, Najih menilai langkah-langkah Pemerintah terkait kegiatan mudik telah tepat.
"Faktanya yaitu, pertama, tingkat kecelakaan rendah, arus lalu lintas tidak begitu padat seperti arus mudik sebelum-sebelumnya, katakanlah sebelum pandemi. Kemudian yang kedua, policy ini juga memberi gambaran bahwa strategi untuk mengantisipasi arus mudik maupun arus balik juga cukup tepat," jelas Najih.
Najih juga memuji pelayanan transportasi kereta api, yang menambah gerbong. Namun, menurut Najih, frekuensi perjalanan kereta api juga perlu ditambah agar semakin banyak warga yang menumpang transportasi massal ketimbang membawa kendaraan pribadi.
"Sementara itu kalau untuk angkutan kereta api menurut saya cukup baik, ada kebijakan juga untuk menambah gerbong. Tetapi ya memang jumlah masyarakatnya yang luar biasa. Semua pelayanannya serba tidak sulit, cuma memang frekuensi perjalanannya yang perlu ditambah," terang dia.
Dari kacamata Najih, secara umum kegiatan mudik 2022 berlangsung baik. Apalagi jika mengingat adanya anomali pada mudik tahun ini dari sisi volume kendaraan.
"Secara umum saya lihat sudah bagus untuk tahun ini. Apalagi dengan pengalaman dua tahun tidak ada mudik, menurut saya langkah yang diambil ini sudah bagus," ujar Najih.
"Policy yang diterapkan sudah cukup baik dan membantu sehingga lancar," pungkas dia.
 Foto: Sejumlah penumpang pesawat berjalan sambil membawa barangnya setibanya di Terminal 2 Domestik Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (7/5/2022). PT Angkasa Pura II mencatat pada H+4 lebaran sebanyak 79.763 penumpang tiba di Bandara Soekarno Hatta dengan 464 pergerakan pesawat. (ANTARA FOTO/Fauzan/tom). |
Simak juga 'Evaluasi Mudik Lebaran 2022, Ganjar: Lancar dan Kondusif':
