Ketua Umum PSI Giring Ganesha mengatakan partainya baik-baik saja meski PSI DKI Jakarta mengkritik pengurus pusat yang dinilai tendensius ke pribadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Giring menyebut PSI DKI sudah bersilaturahmi ke DPP PSI.
"Sebelum teman-teman datang, Bro Anggara baru ke sini kita silaturahmi semua baik-baik saja," kata Giring di kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Ada Apa di PSI? |
Giring membantah partainya pecah gegara kritik PSI Jakarta itu. Justru, menurut Giring, kritik itu menjadikan lingkup internal partai semakin semangat untuk berkolaborasi menjaga uang rakyat di DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayaknya kemarin juga mungkin secara tidak solid kali ya, kata-katanya, aman, justru kita tadi lebih semangat lagi buat kolaborasi untuk menjaga uang rakyat di DKI Jakarta, jadi aman semua, jadi isu aja," ujarnya.
DPP PSI Dinilai Tendensius ke Anies
Anggara Wicitra Sastroamidjojo sebelumnya mengaku banyak menerima pertanyaan mengenai strategi komunikasi yang diambil oleh DPP PSI. Menurut Anggara, serangan terhadap Anies Baswedan dianggap ada muatan pribadi.
"Karena di luar itu, tadi saya sudah menceritakan background bahwa masyarakat juga banyak yang bertanya-tanya kenapa PSI langkah seperti ini. Kita hanya fokus pada Pak Anies, kita terlalu tendensi secara pribadi. Jadi menurut saya itu sinyalemen yang harus dijawab dan diklarifikasi oleh teman-teman DPP ya menurut saya," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (2/5).
Anggara mengusulkan evaluasi terhadap komunikasi politik yang digunakan oleh PSI selama ini. Dia menganggap strategi yang diambil sering kali menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
"Kalau dari substansi yang tadi saya sampaikan kan memang kita juga merasakan sudah sebaiknya kita mengevaluasi pendekatan komunikasi politik kita. Karena sering kali banyak, ya kayak hal Bro Sigit ini menurut saya kalau kita bisa lebih tidak reaktif melihat sebuah permasalahan, cari dulu data dan faktanya sebelum kita memberikan komentar atau memberikan sikap ke media yang akhirnya bisa menimbulkan potensi polemik di masyarakat. Kan hal-hal ini seharusnya bisa kita lakukan gitu," kata dia.
Anggara berharap DPP PSI segera mengambil langkah perbaikan. Dia mengatakan PSI harus mampu menggalang simpati publik untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Kalau saya sih berharap ada. Apa pun namanya, ada langkah perbaikan karena kita parpol kan nih, menurut saya ya parpol itu harus berhasil memenangkan persepsi dan simpati dari rakyat kan. Nah kalau misalnya kita berada di jalan yang banyak menimbulkan antipati, ya menurut saya harus ada keputusan yang diambil," ujar Anggara.
(whn/gbr)