Dinas Kesehatan (Dinkes) melaporkan 3 kasus diduga hepatitis akut misterius. Anggota DPRD fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak meminta agar Puskesmas melakukan pengamatan terhadap gejala hepatitis misterius ini secara ketat kepada warga.
"Sebaiknya pengamatan oleh Puskesmas di wilayah kerja dilakukan ketat. Misalnya bilamana ada dugaan, segera ditindaklanjuti tim surveilans," kata Gilbert kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).
Gilbert meminta warga agar waspada terhadap penularan hepatitis akut misterius ini. Dia juga meminta Pemprov DKI Jakarta untuk bersiap diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat gejalanya, memang dugaan dari makanan. Tetapi bukti yang pasti belum ditemukan, walau demikian masyarakat perlu waspada. Dengan jumlah kasus yang ada, apalagi sepulang liburan, kita perlu waspadai dampaknya. Karena itu Pemprov perlu bersiap dalam hal fasilitas, tenaga dan keperluan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, Gilbert khawatir penularan hepatitis akut misterius ini bisa dipengaruhi oleh liburan mudik. Namun demikian, dia berharap penularan hepatitis misterius maupun COVID-19 tidak meluas.
"Karena dalam kondisi mudik yang luar biasa ini, perlu ada perkiraan tersendiri terhadap COVID dan hepatitis. Semoga tidak terjadi kenaikan yang mengkhawatirkan," katanya.
Selain itu, Gilbert juga meminta warga untuk melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala hepatitis. Dia menyebut langkah itu demi kebaikan bersama.
"Kita minta warga proaktif untuk kebaikan semua," katanya.
Simak video 'Menkes Ungkap Hepatitis Misterius di Indonesia Ada 15 Kasus':
3 Kasus Diduga Hepatitis Misterius
Dinkes DKI Jakarta mencatat ada tiga kasus hepatitis akut misterius. Suku Dinkes Jakarta Pusat (Sudinkes Jakpus) menduga penularan hepatitis akut berasal dari makanan.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari meminta masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah terjangkit hepatitis tersebut.
"Yang kita lakukan adalah menerapkan prokes, rajin mencuci tangan. Karena disinyalir penularan utamanya melalui makanan. Jadi kita harus rajin mencuci tangan dan lain-lain," kata Erizon seperti dilansir Antara, Selasa (10/5).
Sejauh ini, tercatat ada tiga pasien anak meninggal dunia diduga terpapar penyakit hepatitis akut ini. Ketiga pasien anak itu sebelumnya dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Di Jakpus, data yang kita dapatkan tiga kasus meninggal RSCM, itu yang kita dapat untuk saat ini," kata dia.