Ulah Membahayakan Rombongan Sepatu Roda di Jalan Berujung Teguran

Ulah Membahayakan Rombongan Sepatu Roda di Jalan Berujung Teguran

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 11 Mei 2022 06:41 WIB
Viral rombongan main sepatu roda di tengah jalan raya
Foto: Tangkapan Layar
Jakarta -

Polisi memberikan sanksi teguran pada rombongan pesepatu roda yang melintas di tengah Jalan Gatot Subroto. Meski disanksi teguran, Polisi menilai rombongan pesepatu roda itu menimbulkan gangguan keamanan dan membahayakan.

Ketua Persatuan Olahraga Sepatu Roda Indonesia (Porserosi) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Ical Sal menyampaikan permohonan maaf mewakili rombongan pesepatu roda atas aksi pesepatu roda yang melintas di Gatsu. Pihaknya berjanji tak mengulangi aksi tersebut.

Hal itu disampaikan Ical saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Selasa (10/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa pun yang telah terjadi saya mohon maaf kepada semua yang memakai jalan raya, terutama Wagub dan Gubernur, yang sangat respons kepada sepatu roda ini," kata Ical dalam jumpa pers di Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (10/5/2022).

"Kami tidak akan ulangi lagi kami, akan buat pernyataan dan BAP dan serahkan pertanggungjawaban itu," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Ical sendiri sudah menjelaskan alasan para pesepatu roda itu melintas di Jalan Gatsu. Dia mengatakan rombongan tersebut merupakan atlet yang sedang berlatih.

"Iya itu bagian Porserosi, cuma masalahnya itu kita lagi latihan. Tempat biasa latihan kita itu lagi tutup, anak-anak ini lagi persiapan buat kejuaraan Piala Ibu Negara (Kejurnas PIN)) bulan Juni, persiapan Pelatnas," ujarnya.

Dia menyebutkan pihaknya bukan sekali ini menggunakan jalan raya sebagai arena untuk latihan. Namun dia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan usai melintas di Gatsu.

"Kita biasa kok dari zaman 4 tahun lalu menuju PON Papua kita latihan di jalan raya, marathon malahan. Menuju PON Papua hampir tiap minggu kita latihan di jalan raya. Kita minta maaf kepada semua media, kepada pak gubernur saya minta maaf," imbuh Ical.

"Siapa sih yang mau main di jalan raya kalau memang ada tempat latihannya enggak ditutup? Memang ditutup dalam rangka pembersihan," sambungnya.

Ical mengatakan para atlet sepatu roda tersebut biasanya berlatih di Jakarta International Roller Track Arena (JIRTA). Namun, JIRTA baru dibuka pada Senin (9/5) kemarin, sementara kejadian viral terjadi pada Sabtu (7/5) lalu.

Simak video 'Viral Rombongan Pesepatu Roda Latihan di Tengah Jalan Gatot Subroto':

[Gambas:Video 20detik]



Polisi hanya beri sanksi teguran, apa alasannya? Simak di halaman berikutnya...

Sanksi Teguran dari Polisi

Polisi memberikan sanksi teguran kepada rombongan sepatu roda yang melintas di tengah jalan Gatot Subroto. Mereka diberi peringatan edukasi dan pendidikan.

"Dari pihak kepolisian wajib hukumnya memberi tindakan represif nonjustitial atau repressive justitial. Dan karena ini baru pertama kali dilakukan, kami sifatnya memberi peringatan edukasi dan pendidikan," kata Kabid Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

Sambodo menilai aksi para pesepatu roda melanggar Pasal 105 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu, menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan lalu lintas.

"Di dalam Pasal 105 UU LLDAJ disebutkan bahwa setiap orang yang menggunakan jalan wajib berperilaku tertib. Mencegah hal-hal yang dapat merintangi-membahayakan keamanan dan keselamatan para pengguna jalan serta dapat menimbulkan kemacetan jalan," kata Sambodo.

"Apa yang dilakukan oleh para pesepatu roda tersebut menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban, dan kelancaran serta keselamatan lalu lintas di jalan. Ketika mobil misalnya menghadapi para pesepatu roda ini, kemudian ada perlambatan, mengerem mendadak dan sebagainya, dia menghindar ke kiri dan ke kanan untuk menghindari para pesepatu roda ini, tidak tertutup kemungkinan ketika dia menghindar atau mengerem atau memperlambat laju kendaraannya itu bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Jadi apa yang dilakukan oleh para pesepatu roda ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga membahayakan orang lain," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads