Ini Pernyataan Gus Yahya yang Disebut Cak Imin Nggak Ngaruh buat PKB

Ini Pernyataan Gus Yahya yang Disebut Cak Imin Nggak Ngaruh buat PKB

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 10 Mei 2022 11:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya di Istana Kepresidenan Bogor. Gus Yahya datang untuk melaporkan hasil Muktamar ke-34 NU beberapa waktu lalu di Lampung.
Foto: Kris-Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai sedang panik usai menyampaikan suara Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tidak mempengaruhi 13 juta suara PKB. Ternyata statement Cak Imin ini berkaitan erat dengan pernyataan Gus Yahya soal PBNU tidak boleh jadi alat partai tertentu, termasuk PKB.

Gus Yahya menyampaikan soal politik dan PBNU dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV seperti dikutip pada Kamis (30/12/2021). Dalam kesempatan itu, Gus Yahya tak ingin hanya dimonopoli satu 'warna', yakni PKB.

"Yang kita inginkan adalah NU tidak menjadi pihak dalam kompetisi politik, NU secara institusional, secara kelembagaan tidak menjadi pihak dalam kompetisi politik. Itu adalah keputusan muktamar 1984 lalu," ujar Gus Yahya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Yahya lantas mengatakan akan sulit untuk benar-benar mensterilkan NU dari berbagai pengaruh politik meski pihaknya berusaha membersihkan semua yang berbau politik dari NU. Gus Yahya kemudian berbicara strategi lain.

"Strategi yang lain adalah kita berbagi ruang dalam NU sehingga setiap pihak yang mungkin punya kepentingan yang berbeda-beda tetap di dalam NU sehingga bisa saling mengontrol, bisa saling mengawasi sehingga tidak satu pihak pun yang akan memonopoli, mengkooptasi NU untuk satu kepentingan politik sepihak. Dengan semuanya yang dihasilkan adalah kesepakatan bersama mengenai kepentingan bersama," ujar Gus Yahya.

ADVERTISEMENT

Lebih, Gus Yahya menyebut pengurus NU yang berkecimpung di struktur partai politik tetap ada peluang terlibat di dalam NU. Namun, dia menekankan tidak boleh hanya satu warna.

"Tapi tidak boleh hanya satu warna. Semuanya harus dapat kesempatan," ujar dia.

Gus Yahya kemudian berbicara soal relasi PKB dan NU. Meski kuat, Gus Yahya tak ingin NU jadi alat PKB dan dikooptasi.

"Relasi NU dan PKB alami sekali. Dulu PKB sendiri diinisiasi bahkan dideklarasikan oleh pengurus-pengurus PBNU. Tetapi sekali lagi memang tidak boleh NU ini menjadi alat dari PKB, misalnya, atau dikooptasi oleh PKB. Itu kan nggak boleh. Ini kan yang harus kita jaga," ujar Gus Yahya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak juga Video: Vaksinasi Berhadiah Doorprize, Gus Yahya: Bukan Judi

[Gambas:Video 20detik]



Cak Imin Dinilai Panik

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno pun menilai pernyataan Gus Yahya itulah yang membuat akhirnya terbentuk dinamika antara Cak Imin dan Gus Yahya. Ada 3 hal yang menurut dia membuat Cak Imin frustrasi terhadap PBNU saat ini.

"Faktornya 3 hal, untuk 2024 NU tak akan memajukan capres. Tentu sangat merugikan Muhaimin yang sangat agresif melakukan konsolidasi politik pencapresan. Kedua, PBNU menegur sejumlah pengurus cabang yang deklarasi dukung Muhaimin. Itu artinya, secara struktural haram bagi NU ditarik dalam urusan politik elektoral. Padahal Muhaimin selama ini sangat mengandalkan fatsun politik struktural NU untuk mendapatkan dukungan kaum nahdliyin," urainya.

"Ketiga, NU tak bisa lagi dikapitalisasi hanya jadi saluran politik PKB, tapi NU milik semua partai politik yang di dalamnya ada pengurus NU," imbuhnya.

Adi menilai Cak Imin sepertinya mulai panik atas sikap PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya yang terkesan menjauhkan warga NU dari PKB. Dia menilai ada kekhawatiran serius dari Cak Imin terkait sikap PBNU tersebut.

"Muhaimin sepertinya mulai panik ketika NU dijauhkan dari PKB. Muhaimin layak khawatir karena NU merupakan basis pemilih utama PKB yang bisa mempengaruhi elektabilitas PKB. Muhaimin secara langsung menantang bahwa PKB bisa besar tanpa fatwa ketua umum PBNU," ucapnya.

"Kalau (PBNU) tak berpengaruh tentu Muhaimin tak perlu bereaksi yang secara tak langsung menafikan peran politik Ketua PBNU. Justru publik melihat Muhaimin mulai khawatir PKB akan melemah setelah secara struktural NU diharamkan ditarik ke urusan politik PKB. Level kekhawatirannya mulai serius karena Muhaimin langsung yang menyatakan sikap. Pernyataan Muhaimin jelas makin membuat hubungan dengan NU makin panas. Padahal pemilu masih lama. Dua tahun ke depan sepertinya akan semakin terbuka 'perang' antarkeduanya," lanjut dia.

Halaman 3 dari 2
(maa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads