Pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf tak berpengaruh dengan soliditas 13 juta suara partai menjadi sorotan. Hubungan keduanya pun dipertanyakan.
Pernyataan Cak Imin itu dilontarkan dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV yang dirangkum detikcom, Senin (9/5/2022). Cak Imin berbicara modal dirinya maju Pilpres 2024 dan 13 juta pemilih loyal PKB.
"Planning PKB memang dengan konstituen yang sangat solid pasti fix kita punya modal suara 13 juta sangat loyal. Di survei semua lembaga survei pemilih PKB adalah loyal. Solid sekali. Sampai ke bawah," kata Cak Imin dikutip dari video CNN Indonesia TV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cak Imin kemudian menyebut omongan Yahya Staquf tidak berpengaruh terhadap loyalitas 13 juta suara PKB tersebut. Cak Imin menyebut PKB solid.
"Bahkan Yahya Cholil Ketua Umum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB nggak ngaruh sama sekali, coba di survei, survei terakhir. Itu menunjukkan bahwa kesolidan ini modal dan saya lihat modal ini semakin besar kalau saya nyapres," ujar Cak Imin.
Apa maksud pernyataan Cak Imin?
Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim menjelaskan maksud Cak Imin, yakni Gus Yahya memang belum memberikan pengaruh terhadap 13 juta suara PKB saat Pemilu 2019. Suara PKB, katanya, akan lebih besar jika Gus Yahya membantu di Pemilu 2024.
"Maksudnya 13 juta suara PKB itu kan hasil Pemilu 2019, maksudnya tentu Cak Imin menegaskan Gus Yahya blm bantu sudah segitu, kalau Gus Yahya mau bantu di Pemilu 2024 tentu bisa lebih besar lagi," ujarnya dihubungi terpisah.
![]() |
Dia tidak bisa menyebut berapa kira-kira suara yang didapat PKB jika Gus Yahya turut membantu di Pemilu 2024. Namun dia berharap PKB akan menang di Pemilu 2024.
"Saya nggak mau berandai-andai, tapi kalau di berbagai survei sudah membuktikan PKB di 3 besar, kita berharapnya masuk ranking 2 secara nasional, syukur-syukur bisa menang pemilu," ucapnya.
Hubungan Cak Imin-Gus Yahya disebut sahabat dekat, simak di halaman berikut
Cak Imin-Gus Yahya 'Dua Sahabat Dekat'
Lukmanul Khakim buka suara ihwal memanasnya hubungan Cak Imin dengan Gus Yahya. Lukman menguraikan sejarah pendirian PKB yang kental kaitannya dengan PBNU.
"Saya kira semua orang tahu bahwa PKB memang partai yang didirikan oleh PBNU sehingga relasinya tentu saja sangat erat, saling mengisi, boleh dibilang PKB memang waktu didirikan adalah sebagai sayap politiknya NU yang bekerja untuk kesejahteraan rakyat via lembaga eksekutif dan legislatif," kata Lukman.
Gus Yahya, kata Lukman, dulu sering mempromosikan Cak Imin di kancah internasional. Lukman memandang panas-dingin hubungan Cak Imin dan Gus Yahya merupakan hal biasa.
"Misalnya aktifnya Cak Imin dan PKB di CDI (Centrist Democrat International) juga dijembatani sama Gus Yahya, bahkan kini Cak Imin jadi wakil presiden CDI," katanya.
"Jadi kalau hari ini Gus Yahya kadang-kadang bikin Cak Imin rada gimana gitu, ya saya sih memandangnya biasa saja, namanya sahabat ya kayak judul film india: 'Kabhi khushi kabhi gham'. Kadang senang kadang susah, tapi saya yakin beliau berdua saling menghormati, saling memahami satu dengan yang lain, dan saling memaafkan," imbuh Lukman.
Respons Ketua PBNU, simak selengkapnya di halaman berikut
Tanggapan Ketua PBNU
Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) berharap komunikasi kedua tokoh tersebut bisa lebih baik.
"Saya berharap agar suasana hari raya dapat menyatukan mereka untuk melakukan komunikasi lebih baik," kata Gus Fahrur kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
Gus Fahrur lantas menyampaikan pandangannya mengenai relasi NU dan PKB. Menurut dia, pemilih PKB masih didominasi warga NU.
![]() |
"Jika tidak harmonis saya kira akan mempengaruhi perolehan suara PKB," imbuh Gus Fahrur.
Lebih lanjut, Gus Fahrur mengatakan hubungan NU dan PKB saat ini relatif baik. Dia mencontohkan suara PKB di Jawa Timur.
"Secara umum saya kira baik saja, banyak kader NU di PKB. Terutama di Jatim kantong suara PKB," ujar dia.