Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta jajaran Kabinet Indonesia Maju peka terhadap potensi krisis di dalam negeri dalam menghadapi kondisi global. Dia meminta agar pertumbuhan ekonomi dalam negeri ditingkatkan.
"Keempat, saya ingin ingatkan lagi agar kita semua memiliki kepekaan yang tinggi mengenai krisis yang ada di negara kita dalam menghadapi krisis global," kata Jokowi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Hal itu disampaikannya dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, hari ini. Jokowi mengatakan hal ini terkait kewaspadaan terhadap gejolak ekonomi global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini perang di Ukraina belum berakhir, kelihatannya menunjukkan tanda-tanda yang berkepanjangan sehingga ketidakpastian global menjadi semakin tidak pasti," ucapnya.
Selain karena perang, menurutnya, ketidakpastian global ini dipengaruhi oleh kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih agresif dalam meredam inflasi sehingga berpotensi memunculkan resesi di banyak negara.
Dia meminta pengelolaan ekonomi makro harus diamati secara detail. Dan pada sektor mikro, dia meminta kementerian terkait juga memperhatikan masalah pangan dan energi.
"Saya sudah minta kemarin kepada seskab agar setiap minggu seperti kita lakukan rapat terbatas mengenai PPKM, ini juga sama, urusan pangan, urusan energi harus dilakukan mingguan karena betapa pentingnya pengelolaan 2 hal ini bagi stabilisasi, stabilitas ekonomi kita, utamanya stabilitas harga dan barang pokok rakyat," ungkapnya.
Jokowi Minta Pertumbuhan Ekonomi Ditingkatkan
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup normal dibanding negara lain. Namun dia meminta pertumbuhan ekonomi terus ditingkatkan.
"Meskipun sudah dirilis oleh BPS bahwa di kwartal pertama kita, pertumbuhan ekonomi kita sudah normal dan baik di angka 5,01%, ini sebuah angka yang kalau dibandingkan dengan negara lain, saya kira growth kita sangat baik sehingga harus kita pertahankan, kita tingkatkan di kuartal kedua," ucapnya.
Waspada Kemarau-Penyakit Kuku dan Mulut
Jokowi juga mengingatkan jajaran untuk waspada terhadap dampak musim kemarau. Dia juga menyinggung soal bahaya penyakit kuku dan mulut yang berasal dari ternak.
"Hati-hati mengenai musim kemarau, hati-hati mengenai kebakaran lahan dan hutan, dan hati-hati kemarin kita sudah berbicara dengan menteri-menteri mengenai penyakit kuku dan mulut," ucapnya.
Dia meminta Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk segera melakukan lockdown zonasi atau wilayah sehingga mutasi ternak berpenyakit dari satu tempat ke tempat lain bisa dicegah.
Jokowi juga menyampaikan hal senada kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengawasi pergerakan hewan ternak untuk mengantisipasi penyebaran penyakit.
"Selain kementerian pertanian, saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit kuku dan mulut, bentuk satgas hingga jelas yang siapa yang harus bertanggung jawab," ucap dia.
(jbr/dhn)