Elektabilitas Rendah Airlangga-AHY Jadi Kendala PD-Golkar Berkoalisi

Elektabilitas Rendah Airlangga-AHY Jadi Kendala PD-Golkar Berkoalisi

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Minggu, 08 Mei 2022 08:08 WIB
Airlangga-AHY
Foto: Airlangga-AHY (Annisa Rizky Fadhila/detikcom)
Jakarta -

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka kemungkinan partainya berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD). Mungkinkah koalisi itu terwujud untuk Pilpres 2024?

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menjelaskan Golkar dan Demokrat memang memiliki sejarah bekerja sama. Hanya, pada Pilpres 2014 dan 2019, keduanya memilih jalan masing-masing.

"Kawan-cerai dalam politik elektoral kita perkara biasa. Dulu Golkar dan Demokrat sempat berkongsi. Tapi di Pilpres 2014 dan 2019 kedua partai memilih jalan masing-masing," ujar Adi kepada wartawan, Sabtu (7/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi mengatakan wajar sebenarnya apabila Airlangga dan Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saling melempar pujian. Pasalnya, segalanya, termasuk koalisi antar partai, belum pasti hingga tahun 2024 tiba.

"Pernyataan Airlangga mesti diletakkan dalam konteks penjajakan kemungkinan koalisi menuju jalan panjang 2024. Jadi wajar kalau kemudian saling puji dan melemparkan pengalaman manis antar keduanya. Penjajakan ini dilakukan karena ketidakpastian peta politik koalisi 2024," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Adi menyebut Airlangga dan AHY sebelumnya pernah disimulasikan berduet dengan orang lain. Kini, keduanya sedang mencoba langkah baru.

"Sempat Airlangga dijodohkan dengan Ganjar misalnya, termasuk AHY yang disimulasikan berduet dengan Anies. Tapi semua ini tak bisa dipatenkan dari sekarang. Makanya Airlangga dan AHY mencoba menjajaki langkah baru," kata Adi.

Akan tetapi, Adi mengungkapkan elektabilitas AHY dan Airlangga yang rendah menjadi kendala. Dia mengingatkan bahwa maju ke Pilpres 2024 itu bukan untuk coba-coba.

"Publik berharap duet Airlangga dan AHY bisa terwujud sebagai capres alternatif demi mengurangi resistensi pembelahan cebong dan kadrun yang belakangan ini mulai mengeras. Cuma problemnya, secara kalkulasi politik elektabilitas keduanya masih rendah, belum masuk 3 besar. Tentu ini bisa menjadi kendala psikologis koalisi. Karena maju pilpres tentunya untuk menang bukan untuk coba-coba," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Simak juga Video: Saat Jokowi 'Mesra' dengan 3 Bakal Capres Terkuat

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara terkait potensi koalisi Golkar dengan Partai Demokrat. Sejarah dukungan ke ayah AHY diingatnya.

Dia menyebutkan koalisi Partai Golkar-Demokrat akan terus ada. Kemungkinan koalisi Golkar-Demokrat terbuka lebar.

"Kalau peluang selalu ada. Selalu ada, insyaallah," ujar Airlangga kepada wartawan di kompleks Widya Chandra, Sabtu (7/5).

Lebih lanjut, Airlangga menyatakan Partai Golkar sudah berpengalaman dalam mendukung ayah AHY. Berangkat dari situlah, track record kedua partai telah terbangun.

"Kan (Golkar) berpengalaman juga mendukung ayah beliau (bapak AHY, yakni SBY). Jadi sudah ada track record," ujarnya.

Airlangga pun tak menepis bahwa keduanya rutin berkomunikasi. Bahkan, sambung Airlangga, keduanya intens berbalas pesan lewat WhatsApp.

"Kalau komunikasi juga kita sih sangat lancar. Kita WA-WA-an. Terjawab sudah ya, jadi tidak ada hambatan untuk membuka peluang tahun 2024," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(drg/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads