Perjalanan Tambah 4 Jam, Sopir Bus Antarkota Keluhkan One Way Arus Balik

Perjalanan Tambah 4 Jam, Sopir Bus Antarkota Keluhkan One Way Arus Balik

Wildan Noviansah - detikNews
Sabtu, 07 Mei 2022 11:46 WIB
Suasana di Jl Raya Kalimalang, sejumlah bus antarkota lewat. 7 Mei 2022. (Wildan Noviansah/detikcom)
Suasana di Jl Raya Kalimalang, sejumlah bus antarkota lewat. 7 Mei 2022. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Rekayasa lalu lintas dengan cara penerapan sistem satu arah (one way) di musim arus balik mudik diberlakukan kepolisian. Beberapa sopir bus antarkota mengeluhkan kebijakan tersebut.

Pantauan detikcom di Jl Raya Kalimalang, Bekasi, pukul 10.47 WIB, Sabtu (7/5/2022), kemacetan masih terlihat sejak tadi pagi. Kendaraan yang melintas didominasi kendaraan pribadi. Namun banyak juga terlihat kendaraan bus antarkota yang melintas.

Salah seorang sopir tujuan Solo, Kalindra (36), mengatakan harus melewati Jalan Kalimalang karena Jalan Tol Jakarta-Cikampek ditutup imbas one way.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya (tadinya mau ke Tol Japek) tapi ditutup, kan ada one way. Karena tol ditutup, jadi lewat arteri, dibuang ke sini (Kalimalang) semua," kata Kalindra saat ditemui di tengah Kemacetan Kalimalang, Sabtu (7/5/2022).

Suasana di Jl Raya Kalimalang, sejumlah bus antarkota lewat. 7 Mei 2022. (Wildan Noviansah/detikcom)Kalindra (Wildan Noviansah/detikcom)

Kalindra mengatakan berangkat pada pukul 09.00 WIB dari Tangerang, namun hingga kini masih terjebak macet di Kalimalang.

ADVERTISEMENT

Kalindra menuturkan pemberlakuan one way dari Tol Kalikangkung Km 414 hingga Km 3+500 Tol Halim dirasa memberatkan. Sebab, kendaraan dari arah Jakarta harus melewati jalur arteri karena akses menuju tol ditutup.

Kalindra mengatakan, sejauh ini memang belum ada protes dari penumpang. Namun, dengan rekayasa tersebut, para sopir kelelahan dengan jarak tempuh yang lebih lama. Bahkan, kata dia, waktu tempuh bisa bertambah hingga 4 jam dari biasanya.

"Kalau penumpang nggak protes, cuma saya yang capek. Lebih lama pasti, ini ada udah tiga jam atau empat jam. (Arahnya) Bekasi, Cikarang, lewat bawah semuanya," kata dia.

Bambang (56), sopir tujuan Purworejo, juga mengalami hal yang sama. Bahkan dia diprotes penumpang karena waktu tempuh yang lebih lama dari biasanya.

"Keluhan pasti, mereka bilang lama banget, tapi kan nggak bisa apa-apa, ini one way," kata dia.

Bambang mengatakan sempat akan masuk ke Gerbang Tol Cikunir untuk kemudian dilanjutkan ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek, namun sudah ditutup. Bahkan dia sempat menunggu dan mengantre bersama pengendara lain menunggu jalan dibuka.

Setelah satu jam menunggu, gerbang tol tak kunjung dibuka, dia akhirnya memutuskan putar arah dan melewati Jalan Kalimalang.

"Tadi saya dari Bekasi Timur. Polisi mensterilkan jalanan. Saya pikir ada apa, sampai masuk GT Cikunir udah ditutup nih. Yang dari Cikampek ternyata one way. Saya sempat ngantri. Saya pikir ada yang mau lewat, ternyata patroli bilang ada one way. Akhirnya saya putar balik karena lama," kata dia.

Bambang menuturkan rencananya akan melewati jalur arteri dan masuk ke tol melalui Pantura.

Suasana di Jl Raya Kalimalang, sejumlah bus antarkota lewat. 7 Mei 2022. (Wildan Noviansah/detikcom)Suasana di Jl Raya Kalimalang, sejumlah bus antarkota lewat. 7 Mei 2022. (Wildan Noviansah/detikcom)

Menurut Bambang, rekayasa one way yang dilakukan pihak kepolisian dinilai kurang efektif. Sebab, pengalihan lalu lintas kendaraan dari Jakarta melalui jalur arteri berimbas pada kemacetan dan waktu tempuh yang bertambah.

"(Waktu tempuh) lumayan lama, dua sampai tiga jam. Ini saja udah kejebak macet di sini," kata dia.

"Kurang efektif, personel yang turun kurang menurut saya. Kalau pengalaman tahun 2013, pernah macet total, 2014 lancar. Karena tiap berapa kilometer polisi terus jaga di sepanjang jalan. Begitu caranya. Masih kurang efektif ini," pungkasnya.

Simak juga 'One Way Arus Balik, Tol Jakarta-Cikampek Ramai Lancar':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads