Baliho Puan Maharani
Lebih lanjut Bambang Pacul juga membahas terkait baliho 'kepak sayap kebinekaan' Puan Maharani. Dia membantah jika baliho tersebut dikaitkan dengan tindakan Puan untuk maju sebagai capres 2024.
"Itu tindakan, clear, itu tindakan clear, kalau itu bisa dipandang sebagai apa, itu kan sebagai Ketua DPR, kita bangga punya Ketua DPR, gitu loh. Tindakan tetapi masih dalam konstruksi sebagai Ketua DPR," sebut Bambang Pacul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP ini juga menyebut apa yang dilakukan Puan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai langkah kemajon. Dia menegaskan Puan belum mendeklarasikan diri sebagai capres dari PDIP.
"Belum, yoh ndak no (kemajon). Kalau kemajon kalau sudah men-declare, sudah keluar dari konstruksi posisi, konstruksi posisi. Kalau posisinya kiper terus lari ke depan memasukkan bola, boleh nggak? Ya boleh, tetapi ini sudah kemajon gitu loh kipernya. Tugasnya jaga gawang mau ke depan, nggak boleh begitu," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, politikus PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan sempat membeberkan sekelumit cerita dari balik tembok Istana soal 'persiapan' Pemilu 2024. Panda menuturkan Jokowi sudah mengumpulkan menteri-menterinya hingga Ketua DPR Puan Maharani dan bertanya soal hasrat mereka maju Pilpres 2024. Mereka, kata dia, bahkan menyatakan keinginannya untuk bertarung di Pilpres 2024 ke Jokowi.
"Presiden Jokowi, yang kudengar cerita, dia sudah tanya Airlangga (Menteri Koordinator Perekonomian), mau maju nggak jadi Presiden, jawab Airlangga maju," kata Panda dalam acara Adu Perspektif detikcom x Total Politik, Rabu (13/4).
"(Jokowi) tanya Sandiaga Uno, Sandiaga Uno bilang maju. Dia tanya Erick, maju. Dia tanya Puan, maju," kata Panda.
(maa/imk)