Pengamen Korban Tsunami Aceh Sumbang Yogya Rp 1.000/Hari

Pengamen Korban Tsunami Aceh Sumbang Yogya Rp 1.000/Hari

- detikNews
Rabu, 31 Mei 2006 14:34 WIB
Pekanbaru - Penggalangan dana kemanusiaan sekelompok masyarakat dan mahasiswa di Pekanbaru untuk Yogyakarta dan Jateng terus meluas. Hampir di seluruh ruas badan jalan terdapat posko bantuan Yogya. Penyumbangnya macam-macam, termasuk pengamen korban tsunami Aceh. Dari pantuan detikcom, Rabu (31/5/2006), penggalangan memasuki hari ketiga ini, semakin meluas hingga ke seluruh pintu masuk kota Pekanbaru. Padahal biasanya penggalangan dana kemanusiaan hanya terfokus di pusat kota. Namun kali ini, seluruh pintu masuk kota Pekanbaru berdiri tenda-tenda posko kemanusiaan Yogya yang dilakukan sekelompok mahasiswa. Misalnya saja, di Jl Soekarno-Hatta sebagai pintu masuk kota Pekanbaru dari arah selatan, setidaknya terdapat 4 posko bantua kemanusiaan. Di tengah terik matahari, para mahasiswa seakan tidak kenal lelah untuk meminta sumbangan pada masyarakat yang melintas di jalan tersebut. Begitu juga di pintu masuk sebelah timur yang menghubungkan Riau ke Jambi. Di sana, sekelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi membuat posko kemanusiaan. Sasarannya, lebih mengutamakan para sopir bus, dan truk yang memang sering melintas di jalaur tersebut. Pamandangan yang sama juga terlihat di perempatan jalan Nangka, dan Soekarno-Hatta sebagai pintu gerbang dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Jalur padat ini, juga terdapat posko terbuat dari tenda yang dibangun BEM STIE Purna Graha Pekanbaru. Di balik pengumpulan dana yang dilakukan BEM STIE Purna Graha ini, ada cerita yang patut diacungi jempol. Dari sana diketahui, ada satu keluarga korban tsunami Aceh menjadi pengamen dan pengemis. Sang ibu jadi pengemis, sedangkan empat orang anaknya, Hadizah, (12) Iqbal (9), Ahda, (7) dan Akbar (8) kakak beradik yang jadi pengamen sejak 6 bulan di Pekanbaru. Satu keluarga berasal dari Aceh korban tsunami ini, di tengah himpitan ekonomi mereka masih menyempatkan diri memberikan sebagian rezeki mereka dari hasil mengamen ke posko BEM STIE Purna Graha. "Kami ini korban tsunami di Aceh,Bang. Tapi kami tak dapat bantuan apa-apa dari pemerintah. Kami nyumbang ala kadarnya untuk masyarakat Yogya," kada Hadizah si sulung yang kental logat Acehnya, sembari memberikan sumbangan Rp 1.000 ke posko tersebut. Anggota BEM STIE Purna Graha, Banda Haruddin, kepada detikcom mengatakan, selama mereka mendirikan posko, hampir setiap hari anak korban tsunami di Aceh ini memberikan sumbangan dari hasil ngamennya. Begitu juga ibunya yang menjadi pengemis melakukan hal yang sama. "Kami sangat terharu melihat sikap anak-anak korban tsunami ini. Kiranya sikap mereka bisa kita jadikan panutan. Bantuan yang kami galang ini nantinya akan kami salurkan ke posko kemanusia Pemerintah Provinsi Riau," kata Banda. (nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads