Kini, sering terdengar mengenai gaya hidup zero waste. Ini merupakan filosofi untuk hidup dengan tidak menghasilkan sampah.
Jika diterjemahkan, istilah 'zero waste' berarti bebas sampah. Namun, perlu diakui bahwa hidup tanpa menghasilkan sampah memang hampir tidak mungkin dilakukan.
Head of Communication and Engagement Waste4Change, Hana Nur Auliana, menjelaskan bahwa tahapan reduce atau mengurangi sampah adalah poin utama dalam gaya hidup zero waste. Sehingga, usaha untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan sehari-hari dirasa sudah cukup.
"Sebenarnya itu awalnya dari 3R, kalau teman-teman ada yang pernah dengar juga. 3R itu mulai dari reduce, reuse, sama recycle. Nah, ini sebenarnya kalau dari zero waste sendiri itu lebih mengutamakan di versi reduce nya gitu. Atau gimana caranya kita, dari sejak dari awal itu mengurangi supaya tidak ada timbunan sampah yang harus dimasukin ke reuse sama recycle," jelasnya di acara e-Life detikcom.
Usaha mewujudkan gaya hidup zero waste bisa dilakukan dari rumah. Langkah pertama yang disarankan Hana adalah cek seberapa banyak sampah yang biasa dihasilkan sehari-hari.
"Nah, kalau misalnya kita udah tahu nih, misalnya sehari biasanya ngeluarin sampah itu satu kantong, let's say. Nah, tapi dari situ kita bisa punya patokan, semakin kita bisa mengurangi misal yang tadinya satu kantong itu dalam sehari, misalnya ternyata minggu depan atau bulan depan kita bisa punya gaya hidup yang mana kita ngehasilin sampah satu kantong itu dalam tiga hari. Jadi, itu sebuah proses sih," jelas Hana.
Ketika mindset zero waste diterapkan, hal ini akan mengurangi kecenderungan untuk hidup konsumtif. Diharapkan, kebiasaan membeli barang yang tidak dibutuhkan, mengonsumsi makanan secara berlebihan, dan kebiasaan konsumtif lainnya bisa ikut menurun.
(mjt/mjt)