Menkopolhukam Mahfud Md melaksanakan Salat Id di Masjid Nursiah Daud Paloh, Jakarta Barat (Jakbar). Mahfud mengajak umat muslim untuk kembali mensucikan diri.
Pantauan detikcom di lokasi, Senin (2/5/2022) pukul 07.07 WIB Mahfud nampak menggunakan jas berwarna abu-abu dan berkalungkan sorban. Seusai salat, Mahfud langsung berdiri di atas mimbar berhadapan dengan para jamaah. Mahfud membuka ceramah sebagai khatib dengan membacakan takbir.
"Dosa manusia terhadap manusia lain menahan seluruh pahala puasa, menahan seluruh kebebasan. Sebelum kita minta maaf. Oleh sebab itu orang yang bertakwa adalah orang yang saling meminta maaf tanpa harus menunggu hari raya," kata Mahfud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita kembali ke dalam kesucian sebagai makhluk sosial. Makhluk yang hidup bersama yang mempunyai negara, yaitu, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi NKRI ini adalah entitas kenyataan adalah fakta yang juga harus disucikan kembali. Dikembalikan ke asal idealisme ke asal filosofi pendiriannya. NKRI ini asalnya dibangun dengan kebersamaan. Oleh karena itu jika bicara fitrohkan kembali kita bersatu membangun bangsa kita," lanjutnya.
Mahfud mengungkapkan bahwa Indonesia dahulu dibangun dengan kebersamaan di atas perbedaan ikatan. Seperti orang Jawa, Sunda, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi untuk berkumpul memfitrohkan melahirkan Indonesia.
"Semboyannya Bhineeka Tunggal Ika. Biarpun berbeda-beda tetap satu tujuan yang sama," ucapnya.
Mahfud menjelaskan setiap lebaran biasanya ada tradisi saling meminta maaf dan memberi maaf. Mahfud mengatakan bahwa itu tradisi atau budaya yang dulu diciptakan oleh para wali.
"Saling meminta maaf saling memberi maaf. Itu tradisi Islam tidak ada dalam ajaran Islam yang primer. Mudik, halabihalal, syawalan di kantor itu tradisi. Tetapi tradisi itu mempunyai pahala. Jangan dibilang budaya dan tradisi itu berdosa. Jangan dibilang keduanya bitah karena di mana-mana itu Islam dikembangkan tanpa menghilangkan prinsipnya oleh karena itu cara berlebaran di berbagai negara berbeda," ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud menyampaikan Idul Fitri menjadi momen untuk membersihkan diri. Dia menyebut Idul fitri juga sebagai momen menyatukan perbedaan.
"Oleh itu lah dikatakan Almagdad muhakka di situ lah kita bisa membersihkan dosa kita. Kita bersatu dalam perbedaan karena kita punya kesepakatan yang sama," imbuhnya.
(dek/dek)