Pernyataan Lengkap LPDP Respons Status Rektor ITK soal 'Manusia Gurun'

Pernyataan Lengkap LPDP Respons Status Rektor ITK soal 'Manusia Gurun'

Matius Alfons - detikNews
Minggu, 01 Mei 2022 15:42 WIB
Tangkapan layar status Budi Santosa Purwokartiko yang diduga rasis
Foto: Tangkapan layar status Budi Santosa Purwokartiko yang diduga rasis
Jakarta -

Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartiko dituding menyampaikan ujaran bernada SARA dan kebencian lewat media sosial Facebook miliknya saat menceritakan pengalamannya sebagai pewawancara calon penerima beasiswa LPDP. Pihak LPDP memastikan akan mengevaluasi Budi Santosa Purwokartiko sebagai pewawancara program beasiswa LPDP imbas postingan itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto. Dia memastikan statemen yang disampaikan Budi Santosa Purwokartiko adalah opini pribadi dan tidak mewakili LPDP.

"Tulisan Saudara Budi Santosa Purwokartiko adalah opini pribadi, namun berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan yang bersangkutan sebagai pewawancara (interviewer) program Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), yaitu program untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang melakukan mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri selama kurang lebih satu semester," ucap Andin seperti dalam keterangannya, Minggu (1/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas tindakan Budi, Andin memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kemdikbudristekdikti untuk mengevaluasi kinerjanya sebagai interviewer. Hal ini demi menjamin pelaksanaan seleksi berjalan objektif, adil, dan menghargai keberagaman.

"LPDP akan terus berkoordinasi dengan Kemdikbudristek untuk terus mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas para interviewer guna menjamin pelaksanaan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Berikut ini pernyataan lengkap LPDP merespons ujaran SARA dan kebencian Budi Santosa Purwokartiko.

Terkait tulisan Sdr. Budi Santosa Purwokartiko, Rektor Institut Teknologi Kalimantan yang sedang ramai didiskusikan di tengah masyarakat, LPDP menyampaikan pernyataan untuk mengklarifikasi berita tersebut.

LPDP adalah lembaga pengelola dana abadi pendidikan yang berasal dari APBN. Pengelolaan dana abadi dikelola secara profesional dan berintegritas berdasarkan Pancasila dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang bhineka dan bersatu, serta menghargai dan menghormati perbedaan. LPDP menjunjung tinggi etika dan adab kepatutan serta toleransi, LPDP juga tidak memperkenankan dan tidak menyetujui sikap/ujaran kebencian. Secara tegas LPDP menolak sikap diskriminasi termasuk sentimen berdasarkan SARA.

Meskipun tulisan Sdr. Budi Santosa Purwokartiko adalah opini pribadi, namun berpotensi menimbulkan risiko reputasi terhadap kegiatan yang bersangkutan sebagai pewawancara (interviewer) program Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) - yaitu program untuk mendanai mahasiswa Indonesia yang melakukan mobilitas di universitas terkemuka di luar negeri selama kurang lebih satu semester.

Program IISMA merupakan bagian dari program beasiswa yang dilaksanakan oleh Kemdikbudristek dengan dukungan pendanaan LPDP.

Terkait pelaksanaan seleksi beasiswa LPDP yang selama ini telah berjalan, LPDP memiliki kebijakan seleksi yang objektif, adil, dan menghargai keberagaman sesuai nilai-nilai kebangsaan. Agar penilaian seleksi dapat objektif, aktivitas wawancara dilakukan secara kolektif sehingga diharapkan tidak didominasi penilaian subjektif individu. Selanjutnya penilaian juga ditelaah kembali pada tahapan berikutnya agar hasil penilaian valid sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam pedoman seleksi beasiswa LPDP.

Sesuai ketentuan, interviewer juga harus mematuhi kode etik dalam melaksanakan tugas dan diharapkan saat melakukan seleksi wawancara dilakukan secara profesional dan objektif.

LPDP akan terus berkoordinasi dengan Kemdikbudristek untuk terus mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas para interviewer guna menjamin pelaksanaan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Simak selengkapnya bantahan Budi Santosa Purwokartiko.

Lihat Video: Kontroversi Rektor ITK Sindir Manusia Gurun Pengucap 'Barakallah'

[Gambas:Video 20detik]




Budi Santosa Purwokartiko Membantah

Sebelumnya, Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko dianggap rasis karena status di media sosialnya saat menceritakan pengalamannya sebagai pewawancara calon penerima beasiswa LPDP. Budi Santosa Purwokartiko pun membantah.

Prof Budi Santosa menjelaskan, tulisan itu adalah opini pribadinya, bukan sebagai rektor ITK. Dia menegaskan sama sekali tidak berniat merendahkan orang yang menggunakan jilbab. Menurutnya, kebetulan 12 orang mahasiswi yang dia wawancarai saat itu tidak ada yang berkerudung.

Menurut Prof Budi Santosa, adanya kecaman atas atas statusnya tersebut merupakan kesalahpahaman.

"Mereka itu sangat salah paham. Saya menggunakan (kalimat) yang jadi masalah kan, mereka tidak ada yang pakai kerudung ala manusia gurun kan ya? Jadi maksud saya tidak seperti orang-orang yang pakai tutup-tutup, kaya orang Timur Tengah yang banyak, pasir, angin, panas gitu ya," kata Budi seperti dilansir dari detikSulsel, Sabtu (30/4).

"Itu konsekuensi dari bahasa tulis ya. Mungkin persepsinya akan berbeda-beda ya. Tapi banyak yang memotong, maksudnya men-screenshot kemudian di kasih pengantar seakan-akan saya tidak adil, diskriminatif. Itu yang menurut saya, saya sayangkan. Dan orang tidak membaca tulisan aslinya," sambungnya.

Prof Budi Santosa Purwokartiko menegaskan, dirinya tidak menilai berdasarkan SARA, misalnya orang tersebut mengenakan kerudung atau tidak. Dalam wawancaranya terhadap peserta program tersebut pun menurutnya tidak ada pertanyaan mengenai agama.

"Padahal saya menilai tidak berdasarkan dia pakai kerudung atau nggak. Nggak ada, karena poin-poin yang dinilai bukan itu. Bahkan pertanyaan mengenai agama aja nggak ada. Jadi anak-anak yang nggak pakai kerudung itu kemungkinan besar juga ada anak-anak muslim ya. Tapi ya kita nggak tau karena kita nggak tanya tentang agama sama sekali. Kita hanya nanya apa yang akan mereka lakukan, programnya apa, nanti kalau pulang kontribusi buat masyarakat apa, buat perguruan tingginya apa, buat bangsanya apa," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads