Heboh Jubir PSI Disebut Sebar Hoax Video Anies Bagi Kaus di Bus

Heboh Jubir PSI Disebut Sebar Hoax Video Anies Bagi Kaus di Bus

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Apr 2022 07:46 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Cuitan juru bicara PSI Sigit Widodo di Twitter bikin heboh. Sigit disebut menyebarkan hoax terkait narasi yang menyebutkan Gubernur DKI Anies Baswedan membagikan kaus kepada para pemudik.

Sigit awalnya mengunggah sebuah video lewat akun Twitter-nya, Kamis (28/4/2022). Sigit menarasikan Anies membagikan secara langsung kausnya saat mengenakan seragam gubernur. Sebagai kalimat penutup cuitannya, Sigit meminta Anies atau relawan mengklarifikasi video yang dia unggah.

"Sekarang malah beredar video Pak @aniesbaswedan membagi-bagikan kaosnya kepada para pemudik dengan menggunakan baju seragam gubernur. Itu kegiatan Pemprov @DKIJakarta yang menggunakan uang rakyat Rp 13,7 miliar dana APBD. Mungkin Pak Anies atau relawannya bisa klarifikasi?" demikian cuitan Sigit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota TGUPP Sebut Jubir PSI Buat Narasi Hoax

Anggota TGUPP Naufal Firman Yursak menegaskan narasi yang dibuat Sigit hoax. Naufal menerangkan saat itu Anies hanya membagikan peralatan untuk menunjang protokol kesehatan.

"Centang biru penyebar hoax begini enaknya diapain? Dia nggak hadir di lokasi, dia nggak lihat apa yg dibagi, bisa-bisanya bilang kaos. Biar lurus: yang dibagikan itu perangkat prokes, masker, hand sanitizer, dll. Mas @elonmusk perlu cabut centang biru penyebar hoax begini," tulis Naufal, merespons cuitan Sigit.

ADVERTISEMENT

Penjelasan Jubir PSI

Dimintai konfirmasi soal tudingan sebar hoax, Sigit menantang pembuktian paket yang dibagikan tidak ada kaus. Sigit kemudian menyinggung soal sosok pria dalam video yang mengenakan kaus kampanye saat mendampingi Anies membagikan bungkusan.

"Di dalam twit pertama, saya jelas meminta klarifikasi dari Pak Anies apakah beliau mengetahui baju kampanye Pak Anies sebagai presiden dibagikan pada kegiatan mudik gratis," ujar Sigit kepada wartawan, Jumat (29/4/2022).

"Di twit kedua, saya memposting video yang beredar dan menampilkan Pak Anies tengah memberikan bungkusan yang terlihat seperti kaus. Kalau itu diklaim bukan kaus, silakan dibuktikan saja. Tapi jangan lupa, kalaupun itu bukan kaus, di video jelas terlihat ada orang yang mengenakan kaus kampanye tersebut dan mendampingi Pak Anies membagi-bagikan bungkusan tersebut. Artinya ada kampanye politik terselubung dilakukan pada acara tersebut. Itu intinya," imbuh Sigit.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....

Saksikan juga: "Kisah Pilot Viral, Tembus Daerah Konflik dan Tangis Haru di Ujung Karir"

[Gambas:Video 20detik]



Sigit menerangkan substansi cuitan yang dibuat mempertanyakan dugaan penyalahgunaan wewenang kepala daerah. Di mana, lanjut Sigit, ada APBD yang digunakan setiap program daerah.

"Substansi twit saya mempertanyakan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan wewenang seorang gubernur pada kegiatan yang dibiayai APBD sebesar Rp 13,7 miliar. Gubernur menggunakan acara yang dibiayai oleh rakyat untuk berkampanye," katanya.

Sigit mengatakan kerap menemukan foto pemudik menggunakan kaos kampanye di acara mudik gratis, termasuk kaus bergambar Anies Baswedan.

"Banyak sekali foto pemudik menggunakan kaus kampanye tersebut dalam acara mudik gratis, bahkan ada yang berfoto dengan Pak Anies. Justru menurut saya pihak yang mengklaim pemudik membawa kausnya sendiri yang menyebarkan hoax. Kaus yang dikenakan terlihat tidak pas badan dan dipakai dobel di atas baju lain. Jakarta, terutama Pulogebang, bukan tempat yang dingin untuk mengenakan baju berlapis-lapis," ujarnya.

"Logikanya, kaus itu dibagikan di lokasi, entah oleh siapa. Kalau Pak Anies tidak mendukung kegiatan pembagian kaos tersebut, tentu beliau tidak akan membiarkan ada orang yang mengenakan kaos itu mendampinginya di dalam bus atau berfoto-foto dengan beliau. Itu yang seharusnya dijawab dan diklarifikasi, bukan malah menuduh saya menyebarkan hoax," kata Sigit.

Dishub DKI Blak-blakan soal Anggaran

Dinas Perhubungan DKI Jakarta memerinci soal anggaran program mudik dan balik gratis tahun 2022 sebesar Rp 3,9 miliar. Dalam rincian anggaran itu, tak ada pengadaan kaus.

"Anggaran tersebut adalah anggaran untuk mudik gratis tahun 2020, yang hingga tahun 2021 tidak dilaksanakan. Baru di tahun 2022 kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran yang tetap (Rp 3,9 miliar)," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Jakarta seperti dikutip Antara, Jumat (29/4).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Saksikan juga: "Kisah Pilot Viral, Tembus Daerah Konflik dan Tangis Haru di Ujung Karir"

[Gambas:Video 20detik]



Anggaran Rp 3,9 miliar ini untuk melayani rute 17 kabupaten dan kota di lima provinsi di Jawa dan Sumatera. Syafrin mengatakan anggaran itu untuk rangkaian penyelenggaraan mudik gratis, mulai persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan mudik, hingga pelaksanaan pelayanan balik.

Secara total Pemprov DKI memberangkatkan lebih dari 11 ribu pemudik ke 17 kota dan kabupaten. Berikut rincian anggaran Rp3,9 miliar itu:

1. Sosialisasi kegiatan yang tersebar di 13 titik.
2. Cek kesehatan pengemudi baik keberangkatan dan kepulangan di titik-titik keberangkatan dan kepulangan
3. Registrasi peserta mudik di 6 lokasi oleh petugas
4. Persiapan pemberangkatan 6 titik baik dari motor sampai bus
5. Administrasi mulai persiapan sampai pelaporan kegiatan
6. Kedatangan bus dan truk balik, termasuk pengangkutan motor pemudik ke truk oleh petugas
7. Makanan peserta dan lainnya.

Syafrin menegaskan kaus pemudik tidak ada dalam anggaran tersebut. Syafrin menyebut penganggaran kegiatan mudik gratis telah mendapat persetujuan DPRD DKI.

"Kami membuka pintu seluas-luasnya terkait informasi apa pun untuk teman-teman partai politik maupun media untuk kutipan data yang akurat sehingga tidak lagi terjadi kesalahan kutipan ataupun penulisan," ujar Syafrin.

Saksikan juga: "Kisah Pilot Viral, Tembus Daerah Konflik dan Tangis Haru di Ujung Karir"

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 3
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads