Ray menyebut saat itu tengah sendirian, dan kondisi jalanan pun sangat sepi. Dia mengaku tidak sadar ketika menyapu ada orang lain di belakangnya.
"Iya dari belakang, saya nyapu itu posisinya ngikut arah, saya nggak tahu ada orang di belakang," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Ray mengaku HP dan kunci motornya masih aman berada di tas. Hanya, uang THR sebesar Rp 4,4 juta telah raib.
"Nggak, kebetulan HP saya ditaruh di belakang tas, di berita disebutkan HP saya juga, di sini uang (bagian tengah tas), di sini HP dan kunci motor (bagian belakang tas), saya masukin langsung uangnya ke tas karena di dompet nggak muat, jadi langsung masukin," katanya.
Kemudian pelaku pun meninggalkan Ray dalam keadaan setengah sadar. Ray mengaku saat itu ditolong oleh rekannya yang kebetulan tengah piket malam.
Ray mengaku kejadian ini baru pertama kali dialaminya. Menurutnya, tahun-tahun lalu tidak ada rawan pembegalan.
"Iya saya hampir 2 tahun di situ, kerja di situ, Ramadan tahun kemarin aman, kenapa saya mikir ya di pengujung Ramadan terjadinya, apa mungkin begalnya ada momennya di situ saya nggak paham, bukan begal sih, lebih pada pencurian sih. Kalau begal, saya sudah kenapa-kenapa," katanya.
Akibat kejadian tersebut, Ray mengaku mengalami kerugian Rp 4,4 juta. Selain itu, dia mengalami luka-luka di pinggang, leher dan pipi.
(mea/fjp)