Sebanyak 600 kendaraan yang mengangkut 20 ribu lebih pemudik peserta program mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulai diberangkatkan dari berbagai titik di Jabodetabek. Di Kota Bogor, 15 bus yang mengangkut ratusan pemudik diberangkatkan menuju beberapa kota di Pulau Jawa dan Sumatera.
"Total kendaraan untuk mengangkut pemudik di tahun 2022, (jumlahnya) ada 600 lebih bus, yang mengangkut 20 ribu lebih penumpang," kata Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Gede Pasek setelah melepas keberangkatan peserta mudik gratis yang digelar Kemenhub, Kamis (28/4/2022).
Khusus di Terminal Baranangsiang, ada 15 bus dengan kuota pemudik sebanyak 450. Namun pemudik yang mendaftar dan berangkat hari ini tercatat sebanyak 226 pemudik dengan tujuan 14 kota di Pulau Jawa. Pemberangkatan dilakukan secara bertahap.
"Di sini (Terminal Baranangsiang) 15 kendaraan bus dengan kapasitas 40 penumpang. Karena kita masih mengacu kepada prokes, satu bus diisi 30 orang. Jika tadi keliatan masih kosong, bukan kosong tapi dalam rangka prokes," terang Gede.
Gede mengatakan tujuan dari program mudik yang digelar pemerintah merupakan upaya untuk mengurangi kecelakaan dan kemacetan. Selain pemudik, pemerintah juga mengangkut 1.900-an motor milik para pemudik diangkut menggunakan truk.
"Memang dari segi persentase mungkin belum begitu signifikan (mengurangi kemacetan). Kalau hanya 20 ribu dibandingkan dengan angka dari litbang kami lebih dari 80 juta yang akan mudik, memang kecil," kata Gede.
"Tetapi minimal pemerintah sudah memberikan suatu perhatian edukasi kepada masyarakat supaya tidak menggunakan motor, tapi gunakan kendaraan umum," tambahnya.
Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi program mudik gratis oleh pemerintah sehingga warga lebih aman ketika mudik dan mengurangi kecelakaan pemotor.
"Tujuan dari kementerian untuk mengurangi risiko kecelakaan kendaraan roda dua, itu sangat kita apresiasi, mudah-mudahan jadi pembelajaran bagi semua bahwa pemerintah betul-betul memperhatikan bahwa angka kecelakaan lalin yang disebabkan oleh kendaraan roda dua itu tinggi," kata Dedie.
"Sebetulnya kan tidak ada kewajiban langsung bagi pemerintah memberikan gratis, tetapi model ini bisa direplikasi masyarakat juga punya inisiatif sendiri untuk motor tidak bisa dibawa. Kalaupun dibawa bisa dinaikkan ke kereta, nanti di kereta atau naik bus," tambahnya.
Simak halaman selanjutnya cerita dari pemudik.
Saksikan juga 'Angka Mudik Meningkat, Menhub Minta Armada Bus Ditambahkan':
(knv/knv)