Gedung Gramedia Yogya Tidak Dirobohkan
Selasa, 30 Mei 2006 15:24 WIB
Yogyakarta - Pihak Gramedia tidak berencana merobohkan gedung miliknya di Yogyakarta. Upaya yang sedang dilakukan hanya untuk menurunkan 2 segitiga beton masing-masing seberat 15 ton demi keamanan."Gedung tidak sekarat. Bagian dalam gedungnya tidak apa-apa. Cuma atapnya saja yang mungkin terlalu berat bebannya. Ada 20 pilar pakubumi sehingga guncangan gempa tidak akan merobohkan gedung. Jadi sama sekali tidak ada rencana bangunan dirobohkan," jelas Supervisor Gramedia Edhi W kepada detikcom, Selasa (30/5/2006), untuk meluruskan pemberitaan sebelumnya.Dituturkan dia, gempa memang membuat dinding bangunan retak seperti halnya bangunan-bangunan selain Gramedia. Isi rak berjatuhan, tapi tidak ada yang roboh.Fokus pengerjaan, lanjut Edhi, adalah menurunkan 2 segitiga beton yang nyaris jatuh. "Kalau jatuh, takutnya ada warga yang tertimpa. Jadi diupayakan turunnya dengan tidak jatuh. Satu segitiga sudah jatuh dan tidak ada korban. Kita tidak mau hal itu terulang. Satunya lagi masih kokoh," paparnya.Untuk menurunkan 2 segitiga beton itu, sambung dia, 2 crane disewa dari Semarang. Sedangkan 1 segitiga yang masih kokoh sedang diperhitungkan. "Saya tidak berani gegabah," kata Edhi.Dia juga meluruskan bahwa gedung Gramedia tidak disegel. "Ini bencana alam, bukan kriminal. Polisi hanya berinisiatif menutup gedung dengan palang kayu dan ada rambu berikut tulisan verboden," katanya.Sekitar pukul 15.00 WIB, tutur Edhi, rambu itu dipinggirkan agar Jl Suroto yang sebelumnya ditutup menjadi dibuka untuk mengurangi kepadatan lalu lintas."Kalaupun 2 segitiga beton itu jatuh, kini relatif aman karena sudah dibentengi 2 crane. Sekarang masih dalam perhitungan untuk menurunkan segitiga beton itu. Tapi hingga kini belum terealisir," tutur Edhi.Terkait:* Gedung Gramedia Yogya Sekarat, Warga Dilarang Melintas
(sss/)