.webp)
Sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) resmi menerima kunci rumah penempatan transmigrasi pola pugar di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Proses serah terima kunci rumah kepada para KK tersebut bertepatan dengan acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Kabupaten Malaka di Lapangan Umum Kota Betun, Malaka.
Bupati Malaka Simon Nahak beserta Forkopimda didampingi Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Kawasan Transmigrasi Anto Pribadi secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada para transmigran tersebut. Penyerahan kunci rumah juga disaksikan Kepala Dinas Kopnakertrans Provinsi NTT, Silvia R. Pekujawang, Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Malaka Vinsen Babu serta masyarakat umum yang turut hadir memeriahkan HUT Kabupaten Malaka.
Transmigran yang ditempatkan di Kapitan Meo merupakan penduduk asal Malaka yang terdiri dari 25 KK yang ditempatkan di Satuan Permukiman (SP) Pugar, dan 7 KK selebihnya ditempatkan di SP Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simon mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi yang telah membangun satuan permukiman Kapitan Meo di Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur dengan fasilitas umumnya. Sehingga, transmigran dapat menjalankan kehidupannya secara baik, memanfaatkan lahannya serta melakukan usaha dibidang pertanian dan peternakan.
Adapun sejumlah fasilitas umum yang telah dibangun antara lain jalan poros, rumah petugas, embung dan sarana air bersih.
"Program transmigrasi ini sangat sesuai dengan visi Kabupaten Malaka yaitu Terwujudnya Kabupaten Malaka yang Berbudaya, Berkarakter, Mandiri, Berakhlak dan Berkeadilan yang Sejahtera," ujar Simon dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2022).
Simon berharap para transmigran mampu menjaga dan merawat rumah serta fasilitas umum dengan baik, menjalani hidup bertransmigrasi dengan semangat kebersamaan, gotong royong, mengembangkan kualitas diri, mengolah lahan, menjaga kelestarian lingkungan, serta keamanan dan ketertiban. Dengan demikian, lokasi transmigrasi Kapitan Meo dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru sesuai potensi yang dimiliki.
Sebelumnya, Wakil Bupati Malaka Louise Lucky Taolin beserta Direktur FP3KT dan Kadis Kopnakertrans Provinsi NTT menemui 32 transmigran tersebut untuk memberi motivasi sekaligus menyerahkan bantuan perbekalan serta pemenuhan catu pangan berupa beras dan non beras untuk 12 bulan kedepan.
Direktur Fasilitasi Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi Anto Pribadi mengatakan kunci sukses transmigran itu cukup dengan bekal BAKSO.
BAKSO merupakan singkatan dari Berdoa, Ambisi, Kerjasama, Sabar, dan Optimis. Berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapat kekuatan lahir dan batin. Ambisi, agar dapat merubah kehidupan yang lebih baik di tanah harapan. Kerjasama, harus dapat bekerjasama dengan tetangga, masyarakat sekitar dan petugas lapangan di satuan permukiman.
"Sabar, karena di lokasi transmigrasi banyak tantangan, hambatan, dan godaannya sehingga harus sabar untuk menjadi sukses yang lebih besar lagi. Dan O adalah Optimis," papar Anto saat memberi motivasi.
Selain kunci sukses yang dimiliki transmigran, lanjutnya, satuan permukiman transmigrasi diharapkan dapat dengan cepat menjadi pusat pertumbuhan dengan berorientasi pada konsep pembangunan SDGs yang dapat menggiatkan perekonomian dengan berkolaborasi bersama desa sekitar, hingga pada akhirnya dapat mewujudkan desa yang berdikari dan Pancasilais.
Hak normatif yang diterima transmigran selain rumah tinggal dan jamban keluarga (RTJK) serta lahan usaha, transmigran juga diberikan bantuan perbekalan berupa sandang, peralatan pertanian, peralatan pertukangan, alat tidur dan dapur serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya Portable.
(ncm/ega)
