Sebanyak 1.000 jiwa menjadi korban kebakaran hebat Pasar Gembrong, Jakarta Timur, pada Minggu (24/5) malam. Kini para korban harus mengungsi ke tenda pengungsian atau rumah sanak saudara.
Salah satu korban kebakaran bernama Agus (32) menuturkan warga pengungsi merasa kedinginan kala bermalam di tenda pengungsian. Dia menyebut warga pengungsi kebakaran Pasar Gembrong membutuhkan selimut hingga obat-obatan.
"Selimut, sih. Karena kan kalau malam di sini kan di pinggir sungai, dingin. Ya tolak angin, obat-obatan," kata Agus saat ditemui di lokasi pengungsian, Selasa (26/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Agus mengatakan, warga pengungsi kebakaran membutuhkan alas tidur. Sebab, sudah dua hari ini para korban hanya tidur beralas terpal.
"Alas tidur juga. Karena kan kalau di sini terpal, itu juga kan kotor. Ya kita bersih-bersihin. Tapi, kalau ada, karpet," papar Agus.
Agus mengaku seluruh barang di rumahnya ludes dilalap api. Dia, yang sehari-hari berdagang mainan, kini harus memutar otak.
"Ludes. Habis semua. Jangankan baju. Saya kan biasa dagang mainan di sekolah-sekolah. Yang bisa saya selametin cuma dokumen-dokumen sama dua orang anak saya," kata Agus.
Nirna (28), warga pengungsi di tenda kebakaran Pasar Gembrong, mengungkapkan butuh pakaian untuk anaknya. Pasalnya, sejauh ini donasi pakaian yang diterima mayoritas adalah pakaian untuk orang dewasa.
"Baju untuk anak saya. Karena kan rata-rata baju itu ukurannya gede. Tapi untuk anak-anak itu sedikit jumlahnya," ucapnya.
Nirna menyebut sejauh ini akses air bersih tidak menjadi kendala. Selain itu, makanan dan minuman hingga kini masih tercukupi.
"Aman kalau air bersih, makan sama minum. Karena ada terus bantu-batuan. Kita disediain makan juga," tuturnya.
Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Pemadam kebakaran mencatat jumlah korban jiwa sebanyak 450 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa.
"450 KK, 1.000 jiwa (5 RT) terdampak," kata Kasiops Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman, dalam keterangannya, Senin (25/4).
Kebakaran hebat itu menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan di 5 RT di RW 01. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
Dugaan sementara, kebakaran Pasar Gembrong disebabkan korsleting listrik yang berasal dari rumah warga.
(rak/isa)