Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy menerangkan 6 variabel penting dalam pengendalian mudik Lebaran 2022. Muhajir mengatakan banyak hal yang perlu direkonstruksi pada mudik tahun ini.
"Banyak sekali hal hal yang harus direkonstruksi karena kenangan menangani mudik sudah dua tahun lalu. Sehingga hari ini harus ditata ulang, diingat kembali dulu masalahnya apa, kendalanya apa, dan seterusnya," kata Muhajir di command center Korlantas Polri di Km 29 Tol Cikampek, Senin (25/4/2022).
Dia kemudian menjelaskan variabel tata kelola lalin dan ketersediaan bahan bakar yang menjadi fokus utama pengendalian mudik Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dua variabel tapi terkait. Karena itu antara ketersediaan BBM dan distribusinya dengan tata kelola lalin. Secara umum itu harus saling berhubungan," jelasnya.
Selanjutnya, dia juga mengingatkan, meskipun dibolehkan mudik, Indonesia masih dalam keadaan pandemi. Selain itu, variabel lain adalah capaian vaksinasi, terutama dosis kedua dan dosis lanjutan atau booster.
Lebih lanjut, Muhajir juga membahas pemberian bansos kepada masyarakat. Sebab, kata dia, momentum Lebaran ditandai dengan inflasi global, kelangkaan BBM, dan kelangkaan bahan pangan.
Muhajir mengatakan pemerintah melakukan penyaluran bansos secara sekaligus untuk meminimalkan hal tersebut.
"Bapak presiden meminta kementerian terkait agar menggelontor bansos sebelum Lebaran. Dan yang digelontor itu mulai PKH, BLT, kemudian BPNT atau kartu sembako, sekarang ditambah lagi BLT minyak goreng. Ini semua skemanya semua dirapel di depan, mestinya itu untuk bukan Mei, Juni itu dibagi pada bulan sekarang," kata dia.
Terakhir, kata Muhajir, ketersediaan bahan pokok. Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahan pokok terpenuhi.
"Ini sudah kita kordinasi mudah-mudahan tidak ada masalah yang cukup mengganggu dalam upaya kita untuk melaksanakan mudik tahun 2022 ini," pungkasnya.
(isa/isa)