Bertemu Dubes Uni Eropa, Muhaimin Bahas Invasi Rusia hingga Sawit

Bertemu Dubes Uni Eropa, Muhaimin Bahas Invasi Rusia hingga Sawit

Angga Laraspati - detikNews
Senin, 25 Apr 2022 19:02 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa Vincent.
Foto: Dok. PKB
Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa Vincent. Pertemuan itu membahas banyak hal di antaranya invasi Rusia atas Ukraina hingga masalah minyak sawit.

Dalam kesempatan itu, Vincent meminta Indonesia untuk turut andil menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina yang hingga kini masih berlangsung. Menurutnya, invasi itu selain merugikan jutaan rakyat Ukraina, juga berimbas pada Uni Eropa dan juga dunia.

"Ya, Eropa sangat mengkhawatirkan invasi Rusia ke Ukraina, kami sangat sedih banyaknya penghancuran yang menyebabkan sekitar 4,6 juta penduduk Ukraina telah melarikan diri ke luar negeri," kata Vincent seperti dalam keterangan tertulis, Senin (25/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vincent menyatakan Eropa melihat ada pelanggaran hukum dari Rusia terhadap Ukraina. Oleh karena itu, mereka memohon dukungan dari Indonesia sebagai negara yang memiliki peran yang sangat bagus terutama sebagai negara non-blok agar dapat memberikan tekanan kepada Rusia, terlebih Indonesia punya peranan penting di G-20 sebagai Presidensi dan ASEAN Chairmanship 2023.

"Dan prospek yang kurang bagus (akibat invasi itu) kita bisa lihat sekarang. Kami punya konsen yang sangat dalam terhadap Rusia, terutama jika Rusia berhasil memasuki daerah Timur dan daerah Selatan Ukraina. Kalau itu terjadi itu tidak saja menjadi masalah bagi Urkaina, tapi juga bagi ekonomi Eropa," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Topik lain yang juga dibahas dalam pertemuan itu adalah masalah minyak sawit dan 'agenda hijau' Uni Eropa. Vincent menyatakan Eropa hingga kini terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait agenda itu dan problem sawit yang di satu sisi dinilai tak ramah lingkungan.

"Kami terus berkomunikasi dengan Indonesia terkait agenda hijau, kemudian masalah perubahan iklim dan komuditas yang berkesinambungan. Kami juga berharap kita semua membuat keseimbangan antara pertumbuhan dengan pemeliharaan lingkungan. Itu merupakan masalah yang sensitif bagi Indonesia karena berkaitan dengan sawit," kata Vincent.

Sementara itu, Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra menyatakan Indonesia turut menaruh perhatian besar pada invasi Rusia ke Ukraina. Meski begitu ia menilai perlu kehati-hatian dalam membicarakan konflik dua negara bekas Uni Soviet itu.

"Yang kita khawatirkan adalah perang itu meluas tidak hanya di Ukraina, tapi melibatkan banyak negara dan semakin menyulitkan perdamaian. Apalagi Rusia tidak bisa kita duga apa yang menjadi langkah-langkah yang membahayakan, termasuk saya khawatir keamanan di UE pada umumnya dan negara-negara yang dianggap mendukung Ukraina," tuturnya.

Terkait dengan sawit, Muhaimin mengaku sudah lama mendengar polemiknya. Ia sepenuhnya mendukung pembicaraan lebih lanjut untuk mencari jalan keluar persoalan tersebut.

"Saya sudah lama mendengar soal sawit ini dan bahkan ada beberapa produk makanan yang ditulis tidak mengandung minyak kelapa sawit di beberapa negara Eropa. Tapi intinya memang perlu terus dibicarakan dengan detil, terutama aspek yang menghambat perdagangan minyak CPO ini, dan kekhawatiran sawit merusak lingkungan," pungkasnya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads