Ninih (35) dan anaknya, Danu (10), rela berjalan kaki dari rumahnya di Kanal Banjir Timur ke lokasi kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Ibu dan anak itu datang mencari cuan dari rongsokan sisa kebakaran.
Awalnya, Ninih mendengar peristiwa kebakaran Pasar Gembrong di televisi. Ninih langsung bergegas dari rumahnya menuju lokasi.
"Bukan (korban), saya rumahnya di BKT, jalan kaki di BKT," kata Ninih di Pasar Gembrong, Senin (25/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ninih menuju rumah-rumah warga. Ninih mencari-cari paku hingga besi untuk dijual lagi.
"Buat cari paku, buat jajan anak, ketibang di rumah bete," kata Ninih.
Ninih menyebut paku-paku itu nantinya dijual lagi. Dia mengaku melakukan itu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Murah sih katanya Rp 4.000 sekilonya, baru segini doang, baru datangnya," ucap Ninih.
Ninih juga mengajak anaknya untuk mencari kabel-kabel bahkan tembaga. Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai pengamen ini mengeruk puing-puing besi dengan sendok plastik.
"Itu tembaga, kabel-kabel, kan anak banyak jadi nyari-nyari orang. Saya ngamen (pekerjaannya)," ujar Ninih.
Warga sekitar Pasar Gembrong, Aris Sunaryo (39), juga mencari sisa-sisa barang dari bekas kebakaran. Barang-barang yang dicari merupakan barang yang masih dapat digunakan ataupun dijual kembali.
"Ya mengais untuk pegangan, ini tembaga, dari kabel, baru ini," ujar Aris.
Aris menyebut kumpulan sisa-sisa bangunan tersebut akan dijual ke pemulung. Kabel serta tembaga itu, menurut Aris, memiliki nilai untuk dijual.
"Nggak munafikin saya juga perlu untuk pegangan. Tembaga sekilo Rp 90 ribu, kalau tembaga se-ons Rp 9.000, kalau besi kan harus 1 kilo, kalau tembaga se-ons," ucap Aris.
Kebakaran hebat sebelumnya melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu (24/4). Pemadam Kebakaran mencatat jumlah korban terdampak, yakni 450 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa.
"450 KK, 1.000 jiwa (5 RT) terdampak," kata Kasiops Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman, dalam keterangannya, Senin (25/4).
Kebakaran hebat itu menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan di 5 RT di RW 01. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.
Dugaan sementara, kebakaran Pasar Gembrong disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari rumah warga.
(whn/haf)