Soraya Cassandra, Bagikan Solusi Bertani di Tengah Kota Ala Kebun Kumara

ADVERTISEMENT

Soraya Cassandra, Bagikan Solusi Bertani di Tengah Kota Ala Kebun Kumara

Khairunissa Adinda Kinanti - detikNews
Minggu, 24 Apr 2022 07:33 WIB
Jakarta -

Neraca air yang tidak lagi seimbang bermuara pada bencana hidrometeorologi yang sering kali terjadi di wilayah perkotaan. Bukan hal baru bila ada banyak titik di Ibukota yang menjadi langganan banjir di musim hujan. Penyebabnya, lahan serapan air yang kian menipis dari masa ke masa.

Seorang pemerhati lingkungan bernama Soraya Cassandra memiliki solusi atas hal ini. Dengan teknik permakultur yang ia pelajari, Sandra bisa menyulap lahan-lahan kecil di sekitar rumah menjadi sumber resapan air. Utamanya, teknik ini bisa dicontoh oleh kaum urban yang tidak memiliki lahan yang besar.

"Jadi kita sekarang punya tim landscape arsitek yang bantu orang mendesain kebun. Yang kebunnya itu, nggak hanya kebun tanaman hias. Tapi kita selalu menekankan, ya tadi kita kan belajar permakultur atau kebun holistik lah, kebun integratif," ungkap Sandra dalam program Sosok

"Kalau itu rumah, ya bagaimana sih kebun itu bisa menjadi ruang bermain anak, bisa jadi green school buat dia, bisa jadi tempat yang ngolah sampah rumah tangganya, bisa jadi tempat yang menjaga biar rumahnya sejuk. Bagaimana kalau ada hujan deras itu bisa keserap," imbuhnya.

Ari Yuliarti adalah contoh orang yang mempraktekkan teknik-teknik yang dimiliki oleh Sandra. Sempat berdiskusi dan belajar di Kebun Kumara, wahana pendidikan milik Sandra, kini Ari telah memanfaatkan lahan sisa di samping rumahnya sebagai taman dan lahan pertanian.

"Kebun Kumara konsepnya sederhana ya. Dia, bisa memanfaatkan apa yang tersedia kita punya gitu lho. Semua bahan yang ada tersedia di kita itu bisa dimanfaatkan," kata Ari

Lebih jauh Ari menuturkan, melalui ilmu yang diperoleh, kini ia memahami jika tanah juga perlu dirawat agar tanaman dapat tumbuh lebih subur.

"Nah dari Kebun Kumara saya belajar, yang dirawat itu tidak tanamannya lho, tapi tanahnya gitu. Tanahnya itu harus ada hewannya, ada penutupnya, mulsa nya. Itu semua memang saya pelajari dari Kebun Kumara," imbuh Ari.

Sebagai pendiri Kebun Kumara, Sandra meyakinkan bahwa menanam tumbuhan adalah hal yang bisa dilakukan semua orang. Maka, ia terus mengumandangkan kampanye, 'Semua Bisa Menanam' agar motivasi untuk memanfaatkan lahan sisa sebagai media tanam muncul di benak masyarakat.

"Susah atau mudahnya merawat tanaman menurut saya tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama, tanamannya apa. Ada tanaman-tanaman yang lebih butuh perhatikan. Faktor kedua adalah lebih ke orangnya ya. Jadi, tanaman itu kan makhluk hidup. Dia butuh air, dia butuh tanah yang subur, dia butuh asupan nutrisi dari tanah tersebut. Yes, pada dasarnya sih kalau manusia bisa memenuhi semua kebutuhan itu, dan meletakkannya di tempat sesuai dengan kebutuhan mataharinya, ya dia akan hidup," kata Sandra.

(vys/fuf)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT