Otoritas Jepang mengeluarkan peringatan khusus untuk hujan lebat yang "belum pernah terjadi sebelumnya" di wilayah Kagoshima pada Jumat (8/8) waktu setempat. Badan cuaca negara tersebut mengingatkan bahwa hujan lebat yang mengguyur berpotensi mengancam nyawa.
Hujan lebat ini, seperti dilansir AFP, Jumat (8/8/2025), mengguyur setelah periode cuaca panas yang menyengat di banyak wilayah Jepang, dengan rekor suhu nasional menembus angka 41,8 derajat Celsius.
Seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat (8/8) bahwa Kagoshima "sedang diguyur hujan lebat yang belum pernah dialami sebelumnya".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nyawa dalam bahaya... Kami meminta Anda untuk mengamankan keselamatan Anda dengan pindah ke bangunan-bangunan yang terletak sedikit lebih jauh dari sungai atau tebing, atau ke bangunan-bangunan yang lebih aman dari banjir," ucap pejabat JMA tersebut memperingatkan.
Dia menambahkan bahwa kondisi berbahaya mungkin sudah terjadi di area-area terdampak.
Pejabat JMA itu juga mengimbau warga untuk mengungsi tanpa menunggu perintah dari pemerintah daerah.
Seorang pejabat Kementerian Pertanahan Jepang memperingatkan dalam konferensi pers yang sama tentang risiko luapan sungai.
Menurut laporan Kyodo News, lebih dari 490 milimeter curah hujan turun selama 24 jam, hingga pukul 04.40 waktu setempat, di salah satu area di Kagoshima. Angka itu tercatat sebagai curah hujan terbesar yang pernah tercatat.
Otoritas Kirishima, sebuah kota di wilayah Kagoshima, mengimbau para penduduk untuk mengungsi atau mengambil tindakan alternatif menyusul peringatan khusus JMA -- yang merupakan peringatan tertinggi dalam sistem lima skala yang diberlakukan.
"Sungai-sungai meluap, memicu risiko banjir, atau banjir mungkin telah terjadi di area tanggul," demikian imbauan pemerintah Kirishima dalam situs webnya.
Imbas dari cuaca ekstrem ini, sejumlah penerbangan domestik di bandara Kagoshima terpaksa dibatalkan. Tidak disebutkan secara jelas jumlah penerbangan yang dibatalkan.
Lihat juga Video: Banjir dan Longsor Terjang Taiwan, 4 Tewas-Ribuan Dievakuasi