Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Golkar Nusron Wahid mengapresiasi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang ekspor minyak goreng dan bahan baku minyak goreng. Nusron menilai keputusan Jokowi pertanda keberpihakan kepada rakyat yang selama enam bulan terakhir dipusingkan oleh kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.
"Ini bukti Presiden menyatakan perang terhadap pengusaha dan memilih berpihak pada rakyat," kata Nusron seperti dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).
Nusron menyebut selama ini Jokowi sebenarnya sudah cukup bersabar memberi kesempatan kepada industri minyak goreng untuk menurunkan harga. Namun, ia menyayangkan para pelaku usaha di industri minyak goreng justru terkesan menolak mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal itu terlihat saat pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng di angka Rp 14 ribu per liter, stok minyak goreng kemasan langsung langka di pasaran. Sementara saat HET dicabut, stok minyak goreng kembali langsung melimpah," ucapnya.
Tak hanya itu, dia menyebut Kejaksaan Agung pun belakangan menemukan adanya penyelewengan ekspor bahan baku minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan di dalam negeri oleh tiga perusahaan, yakni PT Wilmar Nabati Indonesia, Permata Hijau Group (PHG), dan PT Musim Mas. Bos tiga perusahaan itu bersama Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Nusron menilai, dengan kondisi tersebut, sangat wajar bila Jokowi mengambil keputusan tegas untuk melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya sampai waktu yang tak ditentukan.
"Salah sendiri diajak baik-baik sama Presiden (untuk turunkan harga) pada tidak mau, dengan dalih harga internasional. Ibarat perang, sekarang Presiden sudah meledakkan bom. Habis itu pengusaha nangis-nangis dan ampun-ampun," kata politikus Partai Golkar itu.
Nusron berharap, dengan kebijakan berani Presiden ini, harga minyak goreng bisa kembali normal di pasaran, yakni Rp 14 ribu per liter. Stok minyak goreng juga diharapkan tak lagi langka meski harganya turun.
Simak selengkapnya Jokow larang pengusaha minyak goreng ekspor.
Saksikan Video 'Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng':
Jokowi Larang Ekspor
Pemerintah akhirnya menetapkan larangan ekspor sawit dan minyak goreng. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers secara virtual setelah memimpin rapat pemenuhan kebutuhan pokok rakyat di Istana.
"Pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang ditentukan kemudian," kata Jokowi, dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).
Dengan kebijakan ini, diharapkan ketersediaan minyak goreng di dalam negeri akan membaik. Harganya juga diharapkan bisa turun.
"Saya akan terus pantau dan evaluasi kebijakan agar ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melimpah dengan harga terjangkau," kata Jokowi.