Saat Tsamara Minta Polisi Turun Tangan Gegara Disebut Kadrun

Saat Tsamara Minta Polisi Turun Tangan Gegara Disebut Kadrun

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 23 Apr 2022 06:01 WIB
Tsamara Amany
Tsamara Amany (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Tsamara Amany disebut kadrun di media sosial setelah mengumumkan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 'Serangan' itu membuat Tsamara meminta polisi turun tangan.

Tsamara menunjukkan 'serangan' itu melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya, Tsamara menganggap komentar itu menunjukkan fasisme.

Bahkan, Tsamara juga me-mention akun Divisi Humas Polri. Menurutnya, komentar itu sudah keterlaluan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme," cuit @TsamaraDKI, seperti dilihat, Jumat (22/4/2022).

Isi Komentar yang Disoal Tsamara

Tsamara mendapat serangan berupa komentar dari sebuah akun di Instagram. Tsamara disebut kembali ke habitat aslinya sebagai kadrun oleh akun dimaksud.

ADVERTISEMENT

Berikut ini bunyi komentar (ejaan sudah disesuaikan) yang diunggah Tsamara:

Dia kan genetikanya ada bau-bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat aslinya yaitu kadrun. Jika saya yang memegang otoritas tertinggi di Indonesia saya akan mengeluarkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim seluruh para keturunan imigran Arab Yaman tanpa reserve‬ yang ada di Indonesia untuk dikirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh ekstrem apa yang pernah dilakukan Nazi Jerman terhadap orang Yahudi.

Tsamara begitu berang dengan komentar tersebut. Setelah itu, mantan Ketua DPP PSI tersebut mengunggah tangkapan layar (screenshot) komentar dimaksud di Twitter.

Polri Turun Tangan

Polri merespons Tsamara Amany yang meminta tolong kepada polisi karena disebut kadrun. Polri mengatakan pihaknya akan mengecek dan mendalami cuitan itu terlebih dahulu.

"Yang pasti bakal dicek, diperdalam," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/4).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Saksikan juga Viral: Hanya 4 Bulan H. Endang Kumpulkan Uang Koin untuk Beli Mobil Setengah Miliar

[Gambas:Video 20detik]



Gatot belum dapat memaparkan secara detail terkait kasus tersebut. Dia memastikan polisi bakal menindaklanjuti keluhan Tsamara Amany.

"Iya, iya (bakal ditindaklanjuti). Nanti kalau ada info lanjut, saya kasih tahu," ucapnya.

Susi Pudjiastuti dan Alissa Wahid Curhat

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia yang juga Ketua PBNU Alissa Qotrunnada Wahid ikut merespons Tsamara. Keduanya curhat pernah disebut kadrun juga.

Dilihat di akun resmi Twitter pribadi Susi, @susipudjiastuti, Jumat (22/4), dia berkilas balik pada momentum aksi 212 yang digelar sejak beberapa tahun lalu. Dia mengatakan sempat dijuluki sebagai lobster gurun dan kadrun PKI.

"Mereka tuduh saya biayain 20 bus pendemo 212 dari Pangandaran (kota saya tinggal) gara-gara ada video gubernur yang ikut 212 yang omong sama dia orang Pangandaran infak berangkat 20 bus. Padahal media juga sudah investigasi dan klarifikasi ini tidak benar," cuit Susi. Cuitan Susi telah disesuaikan dengan ejaan yang berlaku.

"Tapi ya itulah apa saja bisa, tidak di dalam dan ikutan. Sedikit berbeda cara pandang, Anda akan dicap kadrun. Saya bahkan dapat 2 julukan, lobster gurun, satu lagi kadrun PKI," tulisnya.

Sementara itu, Alissa Wahid menceritakan sudah pernah dicap banyak julukan, salah satunya kadrun. Dia juga pernah disebut 'kampret'.

"Saya sudah pernah disebut cebong. Saya juga sudah pernah disebut kadrun oleh pendukung Pak Jokowi. Eh, sudah pernah semua, ding. Disebut kampret juga sudah, buzzeRp juga sudah," cuit Alissa Wahid (@AlissaWahid), dilihat, Jumat (22/4).

Saksikan juga Viral: Hanya 4 Bulan H. Endang Kumpulkan Uang Koin untuk Beli Mobil Setengah Miliar

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads