Menantu Pakde Karwo Bayu Airlangga mundur dari Partai Demokrat karena merasa dizalimi dengan hasil Musda Demorkat Jawa Timur. Dalam pengunduran diri itu ada momen Bayu menyindir Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tapi memuji Waketum Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Apa kata Demokrat?
Deputi Bapillu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan AHY dan Ibas tidak berbeda sikap terhadap kader. Menurutnya keduanya saling bekerja sama dan berkomitmen membangun partai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mas Ibas juga memiliki pikiran dan komitmen yang sama untuk kebesaran Partai Demokrat. Mendukung sepenuhnya kepemimpinan Mas Ketum AHY," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Harap Bayu Airlangga Tinjau Ulang Keputusannya Keluar dari Partai
Lebih lanjut, Kahar menyayangkan keputusan Bayu Airlangga keluar dari partai. Dia berharap Bayu meninjau kembali keputusannya keluar dari partai.
"Kami menyangkan keputusan tersebut, tentunya kami berharap Mas Bayu Airlangga akan meninjau kembali keputusannya dan bisa tetap menjadi keluarga besar Partai Demokrat," ujarnya.
Kamhar menyarankan Bayu untuk menempuh jalur sesuai mekanisme dalam AD/ART jika ada keputusan yang tidak sesuai.
"Apa yang terjadi adalah dinamika organisasi, yang jika keputusannya belum bersesuaian dengan harapan, maka bisa menempuh mekanisme organisasi yang telah dipersiapkan sesuai AD/ART Partai Demokrat untuk menguji keputusan tersebut. Ada baiknya Mas Bayu menempuh jalan ini, untuk memperjuangkan keadilan sesuai yang diharapkan Mas Bayu dan pendukungnya," ujarnya.
Kamhar mengatakan baik Bayu dan Emil Dardak merupakan kader terbaik Demokrat. Menurutnya, diperlukan kolaborasi keduanya untuk membesarkan Partai Demokrat.
"Mas Emil dan Mas Bayu keduanya adalah kader utama dan terbaik Partai Demokrat di Jawa Timur. Kolaborasi dan sinergisitas keduanya dibutuhkan untuk kebesaran Partai Demokrat di Jawa Timur," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut
Simak juga 'SBY: Ingat! Hanya Ada Satu Matahari di Partai Demokrat':