Seratus ribu lebih buruh berencana merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta International Stadium pada Mei mendatang. Rencana May Day di JIS ramai penolakan.
Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut ada dua opsi lokasi penyelenggaraan yaitu antara di Istora Senayan atau Jakarta International Stadium (JIS). Said menjelaskan, pada 1 Mei, ada 300 buruh yang akan memperingati Hari Buruh di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Kemudian, yang digelar pada 14 Mei adalah kelanjutan dari peringatan Hari Buruh. "Seratus ribu lebih buruh se-Jabodetabek akan melakukan aksi di DPR RI, kemudian selanjutnya akan ke Istora Senayan atau Jakarta International Stadium untuk merayakan perayaan May Day," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/4/2022).
Semula perayaan Hari Buruh akan dilaksanakan di Gelora Bung Karno (GBK). Namun saat ini di GBK sedang ada renovasi atau pemeliharaan. Maka dari itu, Jakarta International Stadium di Jakarta Utara masuk opsi lokasi selain GBK.
"Pada tanggal 14 Mei 2022, Partai Buruh bersama elemen-elemen gerakan buruh dan gerakan lainnya, 4 konfederasi serikat buruh besar, dan 60 federasi serikat pekerja nasional dan Serikat Petani Indonesia menggelar perayaan May Day di Jakarta International Stadium atau Istora Senayan," lanjutnya.
Respons Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut pihaknya perlu mengkaji permintaan ini terlebih dahulu. Riza mengaku belum menerima surat permohonan pemakaian JIS untuk aksi pada Mei mendatang.
"Justru itu kita nanti akan pelajari ya. Akan pelajari setiap permintaan dan permohonan dari masyarakat apa pun kepentingan nya kita akan pelajari kembali apakah dimungkinkan atau tidak," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/4).
Riza mengatakan JIS saat ini baru dilakukan soft launching. Dia juga menerangkan JIS memang tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan olahraga. Namun, untuk kepentingan buruh nanti, Riza akan mengecek lebih dulu.
"Memang akan kita gunakan sebagai kepentingan olahraga, seni budaya, agama, sosial, dan kepentingan positif lainnya. Namun, terkait adanya keinginan (aksi) akan kami cek kembali apakah betul ada keinginan itu, kita lihat apakah memungkinkan," sambungnya.
Riza juga mengatakan Jakarta masih dilanda pandemi COVID-19. Dia berharap aspirasi dapat disampaikan melalui perwakilan ketimbang mengundang massa dalam jumlah besar.
"Kami minta kalau ada masukan, pendapat bisa disampaikan secara musyawarah dengan disampaikan langsung cukup melalui perwakilan, melalui bersurat, dan sebagainya. Tidak mesti penyampaian pendapat itu harus diikuti dengan jumlah orang yang banyak yang berlebihan. Kita khawatir kalau ada pengumpulan masa dalam jumlah luar biasa, yang banyak yang berlebihan, itu dapat mengganggu pelayanan publik, mengganggu ketertiban, dan takut disusupi oleh kepentingan lainnya. Kita harus jaga bersama," imbuhnya.
Simak juga 'Audiensi dengan Pimpinan DPR, Ini yang Diminta Masa Demo 21 April':
(idn/idn)