Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Partai Demokrat setelah merasa dizalimi terkait dengan hasil Musda Demokrat Jatim. Dia juga menyindir Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sekaligus berterima kasih kepada Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Bagaimana jejak karier politik AHY dan Ibas?
Sebagaimana diketahui, AHY dan Ibas memiliki jejak karier politik yang berbeda. Meskipun Ibas lebih dulu terjun ke politik, saat ini justru AHY yang menjadi Ketum PD.
Berikut ini beda jenjang karier politik AHY dan Ibas:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY
AHY terjun ke dunia politik pada 2016. Ketika itu, Partai Demokrat memutuskan mengajukan nama AHY sebagai calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Sylviana Murni untuk Pilgub DKI Jakarta 2017.
Namun kiprah politik AHY tidak berjalan mulus. Dia tersingkir dari perhelatan Pilgub DKI Jakarta setelah kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menjelang Pilpres 2019, AHY kemudian dikukuhkan oleh ayahnya, yang tak lain adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma). Saat mengangkat AHY, SBY masih menjabat Ketum Demokrat.
Pilpres 2019 usai, nama AHY digadang-gadang bakal menjadi suksesor SBY. Benar saja, dalam Kongres PD pada Maret 2020, AHY terpilih secara aklamasi sebagai Ketum Partai Demokrat.
Eksistensi Partai Demokrat di kancah perpolitikan Tanah Air masih tak berjalan mulus. SBY sempat dituding sebagai dalam demo rusuh terkait penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja. Dan kini eksistensi PD digoyang isu kudeta.
Simak juga 'AHY soal Peluang Duet dengan Anies: Bagian dari Suara Rakyat':
Ibas
Dalam dunia politik, tak bisa dimungkiri bahwa Ibas memang jauh berpengalaman daripada AHY. Dia sudah mengemban sejumlah jabatan di DPP Partai Demokrat.
Karir politik Ibas di PD bisa dibilang diawali saat menjabat Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat periode 2005-2010. Kini, Ibas menjabat Waketum Partai Demokrat.
Berikut ini karir politik Ibas di PD:
- Ketua Departemen Kaderisasi DPP Partai Demokrat 2005-2010
- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat 2010-2015
- Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat 2015-2019
- Waketum DPP Partai Demokrat 2020-sekarang
Menantu Pakde Karwo Mundur dari PD
Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Partai Demokrat setelah merasa dizalimi dengan hasil Musda Demokrat Jatim. Meski mundur, dia berterima kasih kepada orang-orang yang telah lama berproses bersama dirinya di Demokrat, salah satunya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.
"Khusus kepada Mas Ibas, matur nuwon," kata Bayu dikutip dari detikJatim, Jumat (22/4/2022).
Di mata Bayu, Ibas adalah sosok yang mau mendengarkan aspirasi, terutama suara-suara kader di Jatim.
"Matur nuwon selama ini telah mau turun dan mendengar aspirasi dari akar rumput Demokrat di Jatim," kata Bayu.
Mundurnya menantu Pakde Karwo itu ibarat bom waktu di tubuh internal Demokrat. Mengantongi dukungan dari 25 DPC, Bayu justru kalah di Musda Demokrat Jatim 20 Januari 2022. DPP lebih memilih Emil Dardak melalui pertimbangan fit and proper test.
Lebih lanjut Bayu mengatakan, DPP terkesan tidak memandang kondisi akar rumput di Demokrat Jatim. Apalagi AHY tidak pernah berkomunikasi langsung dengan akar rumput.
"Kalau memang Ketum (AHY) menginginkan seorang figur untuk memimpin Demokrat Jatim, sebaiknya sejak awal tidak perlu Musda. Ajak bicara saya dan DPC pendukung saya daripada harus dikecewakan di akhir. Apalagi pengumuman SK itu hanya diumumkan oleh ketua BPOKK dan Sekjen," terangnya.