Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada hari ini, KPK mengenalkan sosok-sosok inspiratif pegawai perempuan di lingkungan lembaga antirasuah itu. Siapa saja mereka?
Sekadar informasi, dari 1551 pegawai KPK, sebanyak 33% nya atau 509 orang merupakan pegawai perempuan yang tersebar di berbagai unit. Salah satunya adalah seorang penyidik bernama Surya Tarmiani.
Penyidik KPK
Dalam kesehariannya, Surya Tarmiani bertugas mengumpulkan barang bukti, memeriksa saksi hingga menganalisis bukti-bukti dalam bentuk dokumen maupun elektronik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang penyidikan itu suatu pekerjaan yang dominannya dilakukan oleh laki-laki. Jadi memang perempuan kalau di situ (Direktorat Penyidikan) hanya (berjumlah) sebagian kecil saja. Memang banyak tantangannya, banyak di awal pasti tidak menyangka akan menghadapi pekerjaan atau risiko semacam itu." ujar penyidik KPK Surya Tarmiani kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).
![]() |
Menurut Tarmiani, menjadi penyidik perempuan di KPK merupakan suatu keistimewaan. Dia menyebut peran dan fungsi penyidik perempuan yang tidak dapat dilakukan oleh penyidik laki-laki.
"Dari pengalaman selama ini, sebetulnya perempuan itu banyak memberikan nilai tambah ke proses penyidikan itu, ada beberapa hal sebagai perempuan itu bisa memberikan sumbangsih lebih, jadi ada hal-hal yang laki laki itu punya keterbatasan dalam situasi tertentu, di situ perempuan punya sesuatu dan peran yang bisa jadi penyidikan itu lebih lengkap. Misal harus menggeledah di area khusus perempuan," katanya.
Tak hanya Tarmiani, KPK juga memiliki seorang sosok perempuan inspiratif bernama Dame Maria Silaban yang merupakan seorang Jaksa. Dia bercerita soal kerterlibatannya sebagai Jaksa dalam menangani hingga menuntut sebuah perkara korupsi.
Jaksa KPK
Dame Maria menjelaskan tugasnya sebagai Jaksa Penuntut KPK yang selalu berhubungan soal litigasi selalu menguras waktu dan energi. Lantaran proses perkara yang diajukan untuk Peninjauan Kembali (PK) atau perkara yang masih belum terselesaikan. Namun, menurut Dame, menjadi jaksa penuntut KPK merupakan panggilan hidupnya agar Indonesia bebas dari korupsi.
"Ini adalah cita-cita dan panggilan hidup, sejak kecil cita-cita saya menjadi jaksa. Bahkan tantangan ini menjadi pemicu, pemacu, kita gregetan menghadapi para koruptor. Bagaimana Indonesia ini bisa bebas dari korupsi," ujar Dame.
Dokter di KPK
Sosok perempuan juga dapat didengarkan dari sudut pandang seorang dokter tahanan KPK Shinta Gasenova. Dia menceritakan bagaimana kesulitannya untuk membedakan pasien yang berpura-pura sakit ajar dirujuk ke RS. Tidak sedikit dia menerima intimidasi maupun kemarahan para tahanan.
"Menangani tahanan itu tidak mudah. Macam-macam karakternya ya karena ada yang berpura-pura sakit atau meminta dirujuk ke rumah sakit (RS), padahal nggak sakit. Banyak juga yang marah dan mengintimidasi karena tidak diizinkan untuk keluar pergi ke RS. Pernah ada juga yang gebrak-gebrak meja jika tidak diizinkan," kata seorang dokter KPK Shinta Gasenova, Kamis (21/4/2022).
![]() |
Meskipun demikian, Shinta harus tetap bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai dokter dan sebagai seorang insan KPK. Menurutnya, banyak para tahanan yang terkejut bahkan stress saat mengalami penahanan, tetapi itu tugasnya untuk mendengarkan masalah kesehatan tahanan.
"Jika ada cerita seperti itu ya kita dengarkan karena balik lagi fokus ke masalah kesehatannya, saya ingin andil dalam pemberantasan korupsi, dengan membantu menyehatkan para pegawai maupun tahanan," ujarnya.
Waltah KPK
KPK juga memiliki sosok perempuan inspiratif di unit penahanan. Dia adalah Rohimah, seorang petugas pengawal tahanan (waltah). Kesehariannya, Rohimah terbiasa bertemu dengan banyak orang, dan dituntut untuk mengayomi para tahanan. Tak banyak yang beranggapan bahwa Rohimah adalah asisten rumah tangga di KPK.
"Mereka kadang menganggap pengawal tahanan itu adalah asisten rumah tangganya," ucap Rohimah kepada wartawan.
Meskipun sering terlibat kericuhan dengan para tahanan yang melanggar aturan, Rohimah tetap bersikap profesional dan tidak emosi. Dia bangga dengan statusnya sebagai perempuan dan sebagai pengawal tahanan KPK.
"Bagi saya pekerjaan pengawal tahanan ini suatu kebanggaan sendiri. Orang tahunya kan perempuan itu sosok yang lemah, tapi saya nggak mau dibilang lemah. Saya suka pekerjaan yang ada tantangannya, jiwa saya suka dengan tantangan, bagaimana tantangan itu bisa saya hadapi," ungkapnya.
![]() |
KPK mengaku bangga dengan sosok perempuan yang masih terus memperjuangkan kerja-kerja antikorupsi. Menurutnya, para perempuan tersebut telah bekerja optimal dan profesional di lembaga antirasuah tersebut.
"Para pegawai perempuan di lembaga antirasuah ini membuktikan untuk tidak pernah pantang surut. Justru sebaliknya, bekerja dengan penuh profesionalitas dengan berbagai hasil dan capaian kinerja yang optimal," kata Plt Jubir KPK Ipi Maryati kepada wartawan.