Kisah Ipda Sarwo, Bikin Yayasan-Rangkul Ormas di Depok Berkegiatan Sosial

Kandidat Hoegeng Awards 2022

Kisah Ipda Sarwo, Bikin Yayasan-Rangkul Ormas di Depok Berkegiatan Sosial

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 20 Apr 2022 11:40 WIB
Ipda Sarwo Edi Nugroho rangkul berbagai ormas di Depok untuk berkegiatan sosial
Ipda Sarwo Edi Nugroho (Foto: dok. istimewa)
Jakarta -

Nama Ipda Sarwo Edi Nugroho diusulkan sejumlah pembaca detikcom menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Dia disebut aktif menggelar kegiatan sosial 'Jumat Berbagi' dengan merangkul berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) di wilayah Kota Depok, Jawa Barat.

Salah satu pengusulnya adalah Dayat Supriyanto, salah satu warga Bojongsari, Depok, yang sudah mengenal Ipda Sarwo sejak 2019. Dayat mengusulkan Ipda Sarwo melalui formulir online pada tautan https://dtk.id/hoegengawards. Berikut cerita Dayat soal Ipda Sarwo:

Beliau sosok polisi yang selain keseharian sebagai polisi, beliau juga aktif di berbagi bersama. Aktif berbagi di Jumat Berbagi, anak yatim, dan pondok pesantren.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saya merasakan itu sebagai teman dan support beliau dalam Jumat Berbagi. Pokoknya beliau sangat inspirasi buat saya, ormas, dan elemen masyarakat dalam dedikasi beliau di Jumat Berbagi. Bahkan beliau mendirikan wadah dalam berbagi sesama dalam Mitra Reskrim Community.

detikcom lalu menghubungi Dayat untuk menggali lebih dalam soal kegiatan Ipda Sarwo. Kegiatan Jumat Berbagi merupakan kegiatan rutin yang digelar Mitra Reskrim Community (MRC), sebuah yayasan yang didirikan oleh Ipda Sarwo.

ADVERTISEMENT

Kegiatan tersebut berupa pembagian paket sembako dan nasi kotak untuk masyarakat yang membutuhkan. Dia pertama kali ikut menyumbang untuk kegiatan Jumat Berbagi pada masa pandemi COVID-19 Juli 2019 silam.

"Kita kerja sama dengan ormas-ormas buat berbagi, namanya MRC. Kita setiap minggu rutin berbagi dari dana saya dan dia," kata Dayat kepada detikcom, Rabu (20/4/2022).

Paket sembako tidak hanya dibagikan di wilayah Bojongsari. Namun juga dibagikan di seluruh wilayah Kota Depok secara bergantian.

Kegiatan Jumat Berbagi masih berlangsung hingga kini. Ipda Sarwo menjadi koordinator kegiatan tersebut.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Dihubungi terpisah, Ipda Sarwo menjelaskan bahwa MRC didirikan pada tahun 2016 bersama teman-temannya. Awalnya, teman-temannya itu membantunya memberi informasi apabila sedang memburu pelaku kejahatan.

Kegiatan sosial mulai dilakukan MRC pada 2020. Dari yang semula hanya berbentuk kelompok kini telah menjadi sebuah yayasan.

"MRC saya yang dirikan, saya yang pelopori, saya juga yang gerakkan. Di yayasan itu ada juga teman-teman polisi. Mereka support juga kalau ada masalah apa, teman-teman bantu juga kan. Memang saya yang lebih dominan bergerak. Karena mungkin teman-teman itu juga nggak ada waktu," kata Ipda Sarwo.

Dalam kegiatan Jumat Berbagi, Ipda Sarwo melibatkan ormas-ormas di Kota Depok. Mereka diminta membantu membagikan paket sembako dan nasi kotak ke masjid-masjid usai menggelar salat Jumat.

Berbagai ormas dirangkul Ipda Sarwo ke dalam MRC. Bahkan, kegiatan sosial dilakukan juga di luar wilayah Kota Depok.

"Kemarin pas ada musibah banjir di Serang, saya ajak Pemuda Batak Bersatu tuh kita bareng-bareng berangkat ke sana sama GMBM, terus sama FBR. Mereka berangkat bareng-bareng sama kita," ungkapnya.

Ipda Sarwo tak ragu merogoh kocek pribadinya untuk membiayai operasional MRC. Meski kini tak hanya dirinya yang membiayai kegiatan MRC.

Dia mengatakan kegiatan yang dilakukan MRC bisa meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Karena kini sudah tak ditemui lagi bentrokan antarormas.

"Karena saya sering gabungin mereka dalam kegiatan masjid gitu. Pernah satu kali, masjid tingkat dua gitu itu di bawah ormas semua pakai atribut mereka, ada PP, FBR," ucapnya.

Sebelum merangkul ormas-ormas ke dalam MRC, Ipda Sarwo menilai kerap terjadi bentrok antarormas. Anggota ormas juga diberikan beberapa pelatihan agar mereka lebih produktif.

"Sebelum ada MRC, ada namanya Pandawa 5. Ada lima ormas besar yang bersatu, kalau ada ribut-ribut mereka turun. Tapi kegiatan rutinnya untuk kebersamaan, nggak tahu ada apa nggak. Setahu saya nggak ada, sehingga saya ambil peluang itu main di grassroots aja," ujarnya.

"Sempat juga kita bikin diklat pelatihan rescue gitu, diklat jurnalistik, broadcasting. Sebetulnya misinya bukan membuat mereka menjadi profesional ya, yang penting mereka bisa kumpul bareng ormas yang berbeda-beda itu. Terus saya bisa menyampaikan bahwa kalian ormas ini cari duit bukan hanya ngecrek. Senang sih saya jadi ada seni yang saya dapatkan," tambahnya.

[Daftarkan kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 di sini!]

Artikel ini adalah bagian dari rangkaian acara Hoegeng Awards 2022. Polisi yang diceritakan dalam artikel ini merupakan salah seorang yang diusulkan pembaca sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2022. Pembaca detikcom bisa mengusulkan anggota polisi kandidat penerima Hoegeng Awards 2022 melalui link berikut ini: Hoegeng Awards 2022.

(fas/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads