Balap lari anak-anak muda marak lagi. Kegiatan memacu kecepatan kaki ini terpantau bergeliat di Makassar dan Bekasi. Apakah tren balap lari ini bisa digunakan untuk mengurangi tawuran dan sejenisnya?
Di Makassar, anak-anak muda menjadikan balap lari ala kadarnya itu sebagai ajang taruhan. Entah kenapa balap lari ini menjadi tren di bulan puasa ini.
Berdasarkan hasil identifikasi Pemerintah Kota Makassar, pelaku balap lari itu adalah anak-anak mantan geng motor yang biasa 'nakal-nakal'. Terlepas dari itu, jelas balap lari cenderung lebih ramah lingkungan lagi sehat serta tidak membahayakan diri sendiri serta orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dekat Jakarta, tren balap lari ini juga muncul menggantikan balap motor liar. Sebagian pelakunya bahkan memang pembalap liar yang beralih memacu kaki sendiri lantaran balap liar dilarang polisi.
Semarak balap lari (yang sering disebut balap lari liar) ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Bahkan menurut penyelenggara di Bekasi, pesertanya berasal dari lintas daerah, dari Bekasi hingga Bogor, dari Kranji hingga Karawang. Mereka memperebutkan hadiah Rp 1,5 juta.
"Awalnya itu iseng-iseng doang, daripada perang sarung, daripada mainan petasan, awalnya sih cuma teman ketemu teman, udah balap lari aja biasa, kan balap lari biasa banyak orang yang nonton juga, jadi mereka kabarin temen-temennya, akhirnya gini rame," tutur Putra Ramadan, penyelenggara balap lari di dekat Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Perang sarung seperti diucapkan Putra Ramadan kedengarannya memang tidak terlalu menyakitkan. Namun di Pandeglang, perang sarung makan korban satu orang tewas. Bagaimana tidak berbahaya? Sarung yang mereka gunakan untuk menghantam lawan juga diisi batu dan botol.
Di Yogyakarta, ada problem klithih. Secara umum, klithih adalah tindakan kekerasan melukai orang lain secara acak tanpa motif mendapatkan harta dari si korban. Motivasinya disinyalir terkait erat dengan inisiasi geng-geng remaja.
Di banyak tempat, problem tawuran masih menjadi masalah, apalagi di Jakarta. Belakangan, di kala Ramadan, kabar tawuran remaja terdengar dari sana dan sini.
![]() |
Simak video 'Ramai Balap Lari di Bekasi, Peserta Tadinya Pelaku Balap Motor Liar':
Selanjutnya, bisakah balap lari mengurangi tawuran hingga klithih? Simak halaman selanjutnya:
Lantas apakah bisa balap lari mengurangi tawuran hingga klithih? Sebagaimana pemahaman umum yang biasa dimengerti, energi berlebih dalam diri anak muda perlu disalurkan ke hal-hal positif supaya tidak tumpah ke hal-hal kriminal semacam tawuran. Hal-hal positif itu termasuk juga aktivitas olahraga.
Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Sunyoto Usman, pesimistis balap lari dapat mengurangi tawuran hingga klithih. Soalnya, tawuran terjadi dilatarbelakangi problem sosial yang mengakar.
"Balap lari liar dan kriminalitas adalah dua perkara yang berbeda. Saya kira agak sulit mencari korelasinya. Tidak serta merta dapat disalurkan (dari kriminal ke balap lari)," kata Sunyoto Usman kepada detikcom, Rabu (19/4/2022).
Sunyoto melihat balap lari liar sebagai hobi anak muda belaka. Di sisi lain, kriminalitas adalah perbuatan melanggar hukum. Perbuatan kriminal tidak muncul serta-merta tanpa latar belakang konkret.
"Biasanya dikaitkan dengan kemiskinan dan pengangguran," kata dia.
Apalagi klithih, fenomena sosial di Yogyakarta. Klithih sudah semakin meresahkan warga. "Klithih mula-mula hanya mengisi waktu luang (bermakna positif), kemudian menjadi negatif ketika digunakan untuk menunjukkan identitas 'kehebatan' geng, menyerang siapa saja yang ditemui di jalan," tutur Sunyoto.
"Klithih semakin kompleks karena melibatkan orang luar, bukan sekadar kenakalan, tapi sudah menjadi geng yang meresahkan," ujarnya.
![]() |
Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Ramli AT menyikapi balap lari liar yang kini sedang tren di Makassar. Ramli melihat fenomena tersebut sebagai kebutuhan aktualisasi dan hiburan pemuda selama Ramadan namun tak tidak didukung prasarana perkotaan yang memadai.
"Kemunculan fenomena balap lari liar ini bisa dilihat sebagai tidak bertemunya dua kondisi, yaitu adanya kebutuhan aktualisasi diri dan hiburan serta terbatasnya prasarana perkotaan untuk menyalurkannya," kata Ramli kepada detikSulsel, Senin (18/4) kemarin.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan pihaknya bakal menggelar lomba balap lari di tengah tren balap lari liar saat bulan Ramadan. Dia berjanji akan memfasilitasi aktivitas yang kini marak dijadikan ajang taruhan sejumlah anak muda itu.
"Saya minta buat balap lari satu kota. Kita sponsori. Kita support," tutur Danny saat dihubungi detikSulsel, Minggu (17/4).