.webp)
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyoroti keluarnya Tsamara Amany dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Andi Arief menyinggung kesetiaan terhadap partai.
"Loyalitas atau kesetiaan pada partai itu bergantung apakah partai itu mampu memberi harapan bagi rakyat atau dirinya. Namun ada juga loyalitas yang pudar karena tidak sabar," kata Andi Arief dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (19/4/2022). Andi Arief mengkonfirmasi cuitannya ini untuk Tsamara.
Andi Arief menyebut sikap Tsamara Amany merupakan contoh buruk untuk generasi milenial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu mungkin jawaban bagi yang meninggalkan partai dalam keadaan sulit. Contoh buruk generasi milenial," katanya.
Andi Arief kemudian berbicara dugaan terkait keberadaan Tsamara Amany di PSI. Dugaan itu, menurut Andi Arief, terkait polarisasi.
"Makin menegaskan dugaan selama ini Tsamara dkk hanya dikontrak untuk mempertajam polarisasi berbaju pluralisme lalu pergi. Lari dari tanggung jawab," kata Andi Arief.
"Saya duga, langkah anak muda yang tinggal gelanggang colong pelayu dari partai, akan diikuti oleh beberapa pegawai kontrak di TV digital independen tertentu. Mereka yang sudah menajamkan polarisasi, lalu tinggal pergi. Para borjuis kecil dengan ideologi pluralisme palsu," kata Andi Arief menambahkan.
Penjelasan Tsamara Amany
Tsamara berterima kasih dari hati yang terdalam karena telah mendapat banyak kesempatan dari PSI. Tsamara Amany diketahui maju sebagai caleg di Pemilu 2019.
"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini, 18 April 2022, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," katanya.
Tsamara Amany menyebut keputusan ini sudah dipertimbangkan secara pribadi. Dia mengaku butuh perjalanan baru di luar partai politik.
"Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," imbuh Tsamara Amany.
(gbr/tor)
