Guntur Romli: Prof Karna Wijaya Diduga Terlibat Gerakan Radikal

Guntur Romli: Prof Karna Wijaya Diduga Terlibat Gerakan Radikal

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 18 Apr 2022 19:55 WIB
Dosen UGM Resmi Dipolisikan soal Unggahan Satu Per Satu Dicicil Massa
Guntur Romli melaporkan Guru Besar UGM Prof Karna Wijaya (Yogi/detikcom)
Jakarta -

Guntur Romli melaporkan dosen sekaligus guru besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pengancaman. Guntur Romli, yang juga politikus PSI, menduga Karna Wijaya terlibat dalam gerakan kelompok radikal.

"Ketika saya membaca di media sosial dan berita online, ada dugaan Karna Wijaya bukan dosen biasa, tapi juga ada dugaan dia terlibat dalam gerakan intoleran dan radikal," kata Guntur Romli di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Guntur Romli mengatakan dugaannya itu mengacu pada sebuah postingan di media sosial. Karna Wijaya, kata Guntur Romli, dituliskan dalam postingan itu terlibat dalam pengkaderan organisasi Negara Islam Indonesia (NII).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu ada tulisan di Facebook yang saya baca tapi ini baru dugaan ya bahwa ada pengkaderan NII di fakultas kimia di situ. Tapi itu baru dugaan-dugaan saya karena saya anggap ini orang bukan dosen biasa," katanya.

Selain itu, Guntur Romli menyoroti beberapa unggahan di media sosial Karna Wijaya. Dalam unggahan itu terlihat Karna Wijaya berfoto dengan memegang senjata api.

ADVERTISEMENT

"Setelah saya lihat Facebook dan Instagramnya, dia banyak memegang senjata. Saya nggak tahu apakah itu asli atau apa pun, tapi saya minta ke polisi untuk periksa juga karena memperkuat ancaman atau hasutan kepada saya dan juga ada istri saya di situ," jelas Guntur Romli.

Guntur Romli Polisikan Prof Karna

Prof Karna Wijaya hari ini resmi dilaporkan oleh Guntur Romli. Guntur Romli melapor sebagai pribadi yang merasa terancam atas unggahan Karna Wijaya di media sosial.

"Hari ini melaporkan pemilik Facebook yang terduga atas nama Karna Wijaya dosen guru besar UGM. Saya merasa diancam dan dihasut karena ada postingan dia di Facebook yang memuat foto saya dan istri saya yang isinya itu satu per satu dicicil massa," jelas Guntur.

Guntur Romli mengatakan ada sejumlah foto orang-orang yang dimuat dalam unggahan terlapor. Foto itu memuat wajah dari Guntur Romli, Deni Siregar, hingga Ade Armando.

"Jadi artinya kalau saya pahami ini kan kaya target mau dihakimi seperti Ade Armando selanjutnya. Itu juga diperkuat komentar yang dilakukan oleh Karna Wijaya dengan kata-kata disembelih dan dibedil. Itu saya lihat ancaman yang serius," katanya.

Karna Wijaya dilaporkan atas tindakan pengancaman dan hasutan. Dia diduga melanggar Pasal 160 KUHP, Pasal 28 dan 29 UU ITE. Laporan dari Guntur Romli kini telah diterima pihak kepolisian. Laporan itu teregister dengan nomor STTLP/B/1983/V/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Simak video 'Guntur Romli Laporkan Prof Karna Wijaya ke Polda Metro Jaya':

[Gambas:Video 20detik]





Baca di halaman selanjutnya: penjelasan Prof Karna Wijaya.


Karna Wijaya Ngaku Hanya Bercanda

Guru besar FMIPA UGM, Prof Karna Wijaya, buka suara terkait komentarnya yang viral di media sosial dan diduga ujaran kebencian terkait kasus pengeroyokan Ade Armando. Karna mengaku komentarnya itu hanya guyonan.

"Saya memposting sesuatu yang sebenarnya hanya gojekan (guyonan), gojekan sangat biasa sekali. Bahkan mungkin statement-statement yang dibuat katakanlah Ade Armando dan sebagainya itu lebih sadis ya. Tapi ini kan hanya sebuah gojekan saja terhadap kejadian seperti itu," kata Karna ditemui wartawan di Balairung UGM, Sleman, DIY, seperti dilansir detikJateng, Senin (18/4/2022).

Karna menyebut dia tidak hanya mengomentari kasus Ade Armando. Ada juga kasus seperti klithih, sosial ekonomi, dan kriminal lainnya. Akan tetapi hanya postingan Ade Armando yang menurutnya 'digoreng'.

"Sebenarnya tidak hanya kasus Ade Armando, ada kasus klithih, kasus yang lain begal, ada kasus sosial politik, ekonomi juga yang ada di situ tapi tidak digoreng, yang digoreng hanya yang Ade Armando saja," ucapnya.

"Dalam postingan saya itu saya kira juga tidak vulgar, itu hanya gojekan biasa," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads