.webp)
Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara memasang pengukur kualitas udara dari Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Alat itu dipasang di empat titik.
Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan, Sudin LH Jakut, Evi Sulistyowati, mengatakan alat tersebut dipasang di empat kategori titik, yakni perkantoran, transportasi, industri, hingga permukiman.
"Alat sudah kami pasang sejak dua hari lalu, tepatnya pada Selasa (13/4)," kata Evi dalam keterangannya, Kamis (14/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evi mengatakan alat pemantau tersebut dipasang pada ketinggian 2,5 meter di beberapa tempat, yakni di kantor Wali Kota Jakarta Utara, RS Port Medical Center (PMC), PT Akebono Brake Astra Indonesia, dan kawasan permukiman PIK 2.
Lebih lanjut, Evi menjelaskan alat pengukur tersebut bekerja dengan metode passive sampler parameter, yang nantinya akan menyerap senyawa kimia Belerang Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida.
Nantinya, kata Evi, kedua sampel akan diuji di laboratorium yang ditunjuk KLHK pada empat belas hari kemudian.
"Alat itu ada semacam filternya yang menyerap SO2 dan NO2. Nanti hasil sampel yang didapatkan diuji di laboratorium yang ditunjuk KLHK dan pada akhirnya dibandingkan sesuai parameter baku mutu," pungkasnya.
