Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengancam akan mengalihkan pembuangan sampah di wilayahnya ke Bantargebang. Hal ini menyusul tidak terealisasikannya pembuangan sampah di Depok ke TPPAS Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor.
"Saya sudah ngancam, bagaimana kalau kita jual saja ke tempat pembuangan umum Bantargebang, gitu ya. Kita mudah-mudahan bisa komunikasi dengan DKI," kata Imam di Balai Kota Depok, Kamis (14/4/2022).
Imam geram karena dijanjikan berulang kali soal pembuangan sampah ke TPPAS Nambo, namun tak kunjung terealisasi. Padahal, lanjut Imam, di pertengahan Februari 2022 Depok direncanakan sudah mulai bisa mengirim ratusan ton sampah ke Nambo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan dari Februari sebenarnya, dari 2017 tuh bahkan. Ngaret-ngaret sampai Mei. Mudah-mudahan Mei nggak ngaret lagi," ujar dia.
Untuk mengantisipasi sampah yang menumpuk Imam meminta masyarakat memilah terlebih dahulu sebelum dibuang. Dia juga menyebut Kota Depok kini sudah darurat sampah.
"Pertama pengawasan di hulu, ini sebenarnya darurat sampah di Depok. Agar masyarakat bisa memilah sampah di masing-masing RT dan RW. Komunitas sampah bekerja secara baik sehingga mengurangi volume sampah yang ada di Depok," sambungnya.
Depok juga memanfaatkan TPA Cipayung sambil menunggu kejelasan dari TPPAS Lulut-Nambo. Dia menggencarkan metode refuse derived fuel (RDF) alias teknik penanganan sampah dengan mengubahnya menjadi bahan bakar.
"Masyarakat bisa memilah sampah di masing-masing RT dan RW. Sekarang 100 ton per hari mudah-mudahan dengan memilah bisa menjadi setengahnya. Yang kedua kita hadirkan teknologi di TPA Cipayung. Kalaupun baru rencana, 100 ton dimanfaatkan untuk RDF (refuse derived fuel). Mudah-mudahan itu bisa dilakukan," pungkas Imam.