Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi 23 pintu tol bakal menjadi titik rawan kemacetan saat arus mudik Lebaran 2022 nanti. Dia menyebutkan bahwa tol tersebut berada di ruas tol Trans-Jawa.
"Ada 23 gate tol yang rawan terjadi kepadatan," ujar Sigit dalam Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2022, seperti disiarkan akun Instagram Divisi Humas Polri, Kamis (14/4/2022).
Sigit menyebut pintu tol yang rawan kemacetan itu tersebar di wilayah Banten hingga Jawa Timur. Dua pintu tol di antaranya di wilayah Banten, dua pintu tol di DKI Jakarta, tujuh pintu tol di Jawa Barat, enam pintu tol di Jawa Tengah, dan enam pintu tol di Jawa Timur.
Selanjutnya, Sigit mengatakan salah satu titik rawan kemacetan ada di Tol Jakarta-Merak Km 26. Sebab, di titik itu sedang ada penyempitan ruas jalan.
"Ini adalah potensi-potensi perlambatan dan juga potensi kemacetan yang harus kita urai," katanya.
Sigit meminta jajaran Korlantas Polri memaksimalkan penjagaan dan menerapkan skema pengurai kemacetan di titik tersebut. Hal itu diperlukan supaya masyarakat bisa mudik dengan lancar.
"Saya harapkan ini semua dipersiapkan sehingga kemudian masyarakat bisa betul-betul kita berikan kemudahan saat masyarakat akan melakukan mudik," imbuh Sigit.
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan pihaknya akan menerapkan kebijakan satu arah (one way) dan ganjil-genap di tol saat mudik Lebaran 2022. Dia mengatakan kebijakan itu diterapkan karena volume kendaraan pemudik diprediksi cukup tinggi.
"Pada pelaksanaan mudik akan kita terapkan kebijakan one way dan ganjil-genap bersamaan," kata Firman saat jumpa pers virtual dalam YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Rabu (13/4).
"Alasannya pertama dari hasil perhitungan para ahli di bidang jalan apabila kondisi normal, jalan kapasitas itu harus menerima arus lalu lintas 47% sekitar 200 ribu kendaraan yang akan mudik secara bersamaan itu dikategorikan sebagai kendaraan tidak bergerak," katanya.
Firman menuturkan, jika langkah tersebut tidak dilakukan, nantinya kendaraan pemudik di tol tidak bergerak.
Selain one way, Polri juga akan menerapkan contraflow saat mudik nanti. Namun bila kendaraan tetap tidak bergerak, akan dilakukan one way.
"Apabila Polri tidak mengambil langkah intervensi rekayasa, kendaraan tidak akan bergerak. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen kapasitas jalan yaitu paling sederhana kita akan menambah satu lajur berupa contraflow, juga masih kurang kita akan melakukan one way dari arah Jakarta menuju arah timur," ujarnya.
"Dengan catatan pada saat one way diterapkan tentunya ada konsekuensi para pemakai jalan yang akan menggunakan jalur tol ke arah Jakarta tentunya tidak akan bisa masuk jalan tol," lanjutnya.
(azh/drg)