8 Fakta Bos PStore-Rico Valentino Keroyok Orang Berujung Tersangka

8 Fakta Bos PStore-Rico Valentino Keroyok Orang Berujung Tersangka

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 14 Apr 2022 07:34 WIB
Jakarta -

Bos PStore, Putra Siregar, dan artis Rico Valentino, harus berurusan dengan polisi setelah dilaporkan seorang pria inisial MNA. Tak main-main, Putra Siregar dan Rico Valentino dilaporkan atas dugaan pengeroyokan.

Pengeroyokan tersebut terjadi di Code-In, Cikajang, Jakarta Selatan, pada 2 Maret 2022 lalu. Kasus ini membuat Putra Siregar dan Rico Valentino ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut fakta-fakta terkait kasus pengeroyokan yang berujung status tersangka Putra Siregar dan Rico Valetino yang kami rangkum sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


1) Putra Siregar-Rico Valentino Jadi Tersangka

Kapolres metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan pihaknya telah menetapkan Putra Siregar (PS) dan Rico Valentino (RV) sebagai tersangka di kasus pengeroyokan tersebut. Keduanya terancam hukuman 5 tahun penjara atas kasus tersebut.

"Atas perbuatan tersangka, keduanya dijerat dengan pasal 170 KUHP (tentang pengeroyokan) dengan ancaman hukuman lima tahun penjara," ujar Kombes Budhi kepada wartawan di Polres Metro Jaksel, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2022).

ADVERTISEMENT


2) Pemicu Putra Siregar-Rico Valentino Keroyok Orang

Kombes Budhi menjelaskan pengeroyokan itu dipicu oleh teman perempuan di kelompok Putra Siregar mendatangi meja korban MNA. Hal ini membuat Rico Valentino tidak senang.

"Peristiwa ini dipicu karena ada salah satu kawan perempuan di kelompok RV dan PS ini mendatangi meja MNA, entah apa yang dibicarakan masih dalam proses penyidikan," ungkap Budhi.

Melihat hal itu, Rico Valentino tidak senang. Ia mendatangi meja korban dan memukulnya. Putera Siregar pun ikut-ikutan.


3) Putra Siregar Datang ke Kafe Hadiri Ultah Teman

Pengeroyokan ini terjadi pada Rabu (2/3) dini hari lalu di kafe Code-In, Cikajang, Jakarta Selatan. Polisi mengungkapkan Putra Siregar datang ke kafe untuk hadiri pesta ulang tahun temannya.

"Kalau RV (Rico Valentino) dan PS (Putra Siregar) ini datang untuk menghadiri acara ultah temannya yang undang mereka," ujar Budhi.

Pemilik gerai ponsel PStore itu disebut tidak datang bersamaan dengan korban M Nur Alamsyah (MNA). Bahkan mereka juga berbeda meja saat pengeroyokan tersebut terjadi.

"Sedangkan MNA (korban) datang tidak dalam acara ultah," korbannya.

Baca di halaman selanjutnya: Putra Siregar tak tanggapi keinginan damai pihak korban.


4) Putra Siregar Tak Tanggapi Ajakan Damai Korban


Polisi mengungkapkan pria berinisial MNA, korban pengeroyokan Putra Siregar dan Rico Valentino, sempat mengajak damai. Namun, Putra Siregar tidak memberikan tanggapan, sehingga korban MNA memilih melapor ke polisi beberapa hari setelah kejadian pengeroyokan.

"Kenapa mereka tidak langsung lapor, katanya, dengan harapan saat itu karena mereka ingin ada jalan damai. Mereka berusaha menghubungi pihak RV dan PS, namun sampai 2 minggu kurang-lebih tidak ada tanggapan," jelas Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan di Polres Jaksel, Rabu (13/4/2022).


5) Putra Siregar Sempat Mangkir Panggilan Polisi

Setelah tawaran mediasi diabaikan, korban MNA lalu melaporkan Putra Siregar dan Rico Valentino ke Polres Metro Jaksel pada Kamis (16/3). Polisi kemudian melayangkan panggilan pertama kepada Putra Siregar, namun saat itu ia mangkir pemeriksaan polisi.

"Dari situ kita melayangkan panggilan undangan, maupun panggilan sampai dengan alasan dari tersangka bahwa dia akan jalankan ibadah umrah," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Ridwan Soplanit kepada wartawan di Polres Jaksel, Rabu (13/4).

Sekembalinya dari umrah, Putra Siregar memenuhi panggilan polisi dan ditahan.


6) Kronologi Pengeroyokan Versi Polisi, Ada yang Mabuk

Kombes Budhi menjelaskan saat itu Putra Siregar dan Rico Valentino datang ke kafe. Budhi mengatakan saat itu ada yang sedang mabuk.

"Kronologinya, saat itu korban maupun terduga pelaku sedang berada di kafe tersebut. Kondisinya ada yang sedang dalam keadaan minum (alkohol)," Kombes Budhi Herdi Susianto dalam jumpa pers di Polres Jaksel, Rabu (13/4/2022).

Pengeroyokan tersebut dipicu oleh salah satu teman perempuan dari Rico yang tiba-tiba mendatangi meja korban MNA. Namun polisi masih belum mengetahui isi pembicaraan tersebut.

Hal itu membuat Rico Valentino tak senang dan memukul MNA. Putra Siregar kemudian membela dengan ikut menendang dan mendorong korban.

"Tersangka PS juga ikut bersama-sama dengan menendang dan mendorong tersangka MNA. Dari peristiwa tersebut terekam kamera CCTV di kafe tersebut," ucapnya.

Versi Putra Siregar, Rico Valentino yang lebih dahulu dikeroyok. Menurut Putra, dirinya membela Rico yang hampir mati karena dikeroyok.

"Saya lihat Rico mau dikeroyok, hampir mau meninggal Rico-nya, terus saya lerai. Makanya belum bisa banyak komentar saya," jelas Putra Siregar.

Baca di halaman selanjutnya: Putra Siregar bantah mabuk

7) Putra Siregar Bantah Mabuk-Niat Lerai

Bos gerai ponsel PStore, Putra Siregar, membantah jika dirinya disebut mabuk saat kejadian peristiwa pengeroyokan warga berinisial MNA. Putra mengaku saat itu mencoba membela Rico yang hendak dikeroyok.

"Nggak (mabuk), nggak (minum alkohol)," ujar Putra di Polres Jaksel, Rabu (13/4/2022).

Saat ditanya apakah dirinya mengaku khilaf, Putra Siregar menjawab 'tidak'. Ia beralasan saat itu membela Rico Valentino.

"Nggak, kan Rico-nya itu mau dikeroyok orang, saya ngebela, ngelerai," ucap Putra.


8) Putra Siregar Ditahan Polisi

Kasus pengeroyokan tersebut membuat Putra Siregar ditetapkan sebagai tersangka. Putra Siregar dan Rico Valentino ditahan polisi di kasus tersebut.

"Iya, sudah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dihubungi, Senin (12/4/2022). Zulpan menjawab terkait penahanan Putra Siregar dan Rico Valentino.

Halaman 2 dari 3
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads